Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Berpotensi Bebani APBN
Berita Baru, Jakarta – Ekonom sekaligus Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies, Yusuf Wibisono, menyampaikan keprihatinannya terkait pembiayaan program makan siang gratis dan susu gratis yang diusung oleh pasangan Capres-Cawapres nomor urut dua, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Menurutnya, program ini dapat menjadi beban berat bagi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Indonesia.
“Sejak awal kami sudah menduga masuknya program makan siang dan minum susu gratis di APBN 2025 akan memberi beban yang sangat berat kepada APBN,” ungkap Yusuf kepada dikutip dari Tempo, Senin (4/3/2024).
Ekonom tersebut memprediksi bahwa apabila Prabowo resmi menjadi presiden, program makan siang dan minum susu gratis pada tahun pertama diperkirakan akan menghabiskan anggaran antara Rp 100-120 triliun, dan akan menelan beban APBN 2025 sekitar Rp 50-72 triliun.
“Anggaran tahun pertama program makan siang dan minum susu gratis ini akan setara dengan anggaran IKN sepanjang 2022 hingga 2024,” ujarnya. Yusuf menambahkan bahwa anggaran tersebut berpotensi setara dengan 2-3 persen belanja pemerintah pusat pada APBN 2025.
Adapun, Yusuf memperingatkan bahwa pelaksanaan program tersebut dapat mengakibatkan dua dampak, yakni kenaikan utang pemerintah dan defisit anggaran. Selain itu, anggaran belanja tidak terikat, seperti belanja infrastruktur atau belanja bantuan sosial, berisiko mengalami pemotongan.
“Hal ini tentu beresiko bagi keberlanjutan fiskal yang baru saja pulih pascapandemi,” ungkap Yusuf. Ia menekankan bahwa kemungkinan pemotongan anggaran belanja lainnya lebih memungkinkan dibandingkan dengan memperlebar defisit fiskal, yang berisiko tinggi bagi kredibilitas fiskal pemerintah.