Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Pria Imigran Asal Irak Injak Al-Qur'an di Swedia
(Foto: Reuters)

Pria Imigran Asal Irak Injak Al-Qur’an di Swedia



Berita Baru, Jakarta – Salwan Momika, seorang pria imigran asal Irak, kembali menjadi perhatian dunia dengan menggelar aksi menghina Al-Quran dan agama Islam lagi di Swedia. Setelah sebelumnya membakar Al Quran saat perayaan Idul Adha, kini ia menginjak-injak dan menendang Al Quran di depan kedutaan besar Irak di Swedia.

Dalam gambaran aksi yang terjadi pada Kamis (20/7/2023), Momika terlihat memegang Al Quran dan dengan tega menjatuhkannya ke tanah. Tak berhenti di situ, ia kemudian menginjak-injak kitab suci umat Islam tersebut sambil sesekali menendangnya.

Aksi provokatif ini terjadi kurang dari sebulan setelah Momika melakukan aksi kontroversial sebelumnya, yaitu membakar Al Quran di depan Central Mosque di Stockholm pada 28 Juni lalu. Pada saat itu, ia juga menutup kitab suci itu dengan daging asap.

“Ini negara saya. Saya ingin melindungi Swedia dari buku [Al Quran] ini. Buku ini adalah ancaman bagi negara ini,” tegas Momika selama melakukan aksinya, seperti dikutip Arab News.

Tak hanya itu, ia juga menyatakan, “Saya menyerukan setiap orang yang terhormat untuk menginjak buku ini.”

Aksi Momika dengan cepat menyebar di media sosial, dan memicu gelombang kemarahan dari warga Muslim dan non-Muslim di seluruh dunia. Pembakaran Al Quran saat perayaan Idul Adha beberapa waktu lalu telah membuatnya mendapatkan berbagai ancaman pembunuhan di media sosial maupun dalam kehidupan pribadi.

Akibat dari kontroversi yang ditimbulkannya, Momika sekarang meminta pihak berwenang di Swedia untuk memperpanjang status pengungsi dan bahkan memohon diberikan kewarganegaraan.

Sementara Momika bukanlah orang pertama yang melakukan tindakan provokatif semacam ini di Swedia. Sebelumnya, politikus ekstrem kanan, Rasmus Paludan, juga telah menggelar aksi pembakaran Al Quran yang serupa.

Paludan mengklaim bahwa aksinya tersebut sebagai protes terhadap kebijakan Turki yang menolak Swedia bergabung dengan aliansi NATO. Turki sendiri merupakan negara dengan mayoritas penduduk Muslim dan merupakan anggota NATO.