Prabowo Target Pertumbuhan Ekonomi 7-8 Persen, Ekonom Sebut Tidak Realistis
Berita Baru, Jakarta – Calon Presiden, Prabowo Subianto, menyuarakan target pertumbuhan ekonomi Indonesia yang ambisius, mencapai 7-8 persen dalam 2-3 tahun. Namun, para ekonom skeptis terhadap target tersebut, menyebutnya tidak realistis mengingat kondisi ekonomi dan tantangan global.
Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Tauhid Ahmad, menilai bahwa target tersebut tidak sesuai dengan realitas saat ini. Meskipun pemerintah telah menyelesaikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 dengan pertumbuhan ekonomi di atas 6 persen, sektor investasi masih menjadi pekerjaan rumah.
“Banyak sisi lah yang harus kita perhatikan, kita hanya mengandalkan investasi dan investasi itu relatif rendah. Kalau saya katakan enggak realistis (pertumbuhan ekonomi 8 persen) dengan situasi sekarang ini,” ungkap Tauhid Ahmad seperti dikutip dari Kumparan pada Rabu (13/3/2024).
Sementara itu, Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menambahkan bahwa target pertumbuhan 8 persen bisa terwujud jika pemerintah melibatkan program evaluasi dan perbaikan sistem ekonomi serta menurunkan suku bunga.
“Target 6 persen juga bisa menjadi tidak realistis kalau pemerintah tidak punya inisiatif atau program terobosan. Programnya itu-itu saja,” tambah Piter Abdullah.
Kedua ekonom tersebut menyoroti tantangan ekonomi global, termasuk ketidakpastian perdagangan dan perlambatan ekonomi di negara-negara utama seperti China dan Jepang. Mereka menekankan perlunya inisiatif dan kebijakan yang tepat untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.