Prabowo Dinilai Terlalu Emosian dalam Debat Capres
Berita Baru, Jakarta – Analisis media sosial yang dilakukan oleh Continuum INDEF menunjukkan sebanyak 48,7 persen netizen menilai calon presiden (Capres) nomor urut 02, Prabowo Subianto dinilai terlalu emosian saat berdebat.
“Netizen juga menilai bahwa Prabowo bicara tanpa data sebanyak 25,54 persen dan menyerang pribadi sebanyak 10,38%,” ujar Data Analyst Continuum INDEF, Maisie Sagita dalam rilis hasil analisis Continuum INDEF, Senin (8/1/2024).
Selain itu, menurut Maisie beberapa kali Prabowo membahas data dari paslon lain yang kurang tepat, dari ketika diminta menyampaikan data justru dinilai banyak alasan.
“Warganet juga menilai jawaban dari Prabowo kurang menjawab pertanyaan,” tutur Maisie.
Sementara itu, Anies Baswedan juga mendapat sorotan negativity rate dari netizen sebagai tukang tebar Janji Manis Anies yaitu sebanyak 59,35 persen.
“Publik mengingatkan untuk berhati-hati dengan janji manis. Strategi Anies yang menyerang paslon lain juga mendapat sorotan. Serangannya ini dinilai tidak beretika dan hanya bertujuan untuk menjatuhkan sebesar 15,20 persen,” kata Maisie.
Sebelumnya, Founder dari Drone Emprit and Media Kernel Indonesia, Ismail Fahmi, merilis top isu setiap calon presiden (capres) pasca debat ketiga melalui akun X (Twitter) nya. Debat yang berlangsung pada Minggu (6/2/2024), dengan tema Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional, dan Geopolitik, memunculkan sorotan terhadap sisi positif dan negatif dari masing-masing capres.
Anies Baswedan, capres nomor urut 2, mendapatkan apresiasi sebesar 76 persen karena dianggap berani menyerang lawan capres dan mampu memaparkan banyak data. Namun, Ismail Fahmi juga menyoroti sisi negatif Anies, menyebutnya terlalu sering menyerang personal, terlalu banyak bicara, dan kurang dalam menyampaikan gagasan serta programnya.
Dalam konteks Prabowo Subianto, capres nomor urut 1, diapresiasi sebanyak 40 persen karena berhasil memberikan serangan terhadap Anies Baswedan terkait standar etika. Namun, sentimen negatif terhadap Prabowo mencapai 54 persen. Ismail Fahmi juga menyoroti kontroversi yang muncul, termasuk pernyataan “omon-omon” yang menjadi trending topic dan kritik atas kemampuannya membuka data di forum debat.