Pisang Cavendish Berpeluang Jadi Primadona Baru Komoditas Pertanian di Gresik
Berita Baru, Gresik – Pisang cavendish menjadi buah primadona baru yang ditanam masyarakat petani di Desa Pasinan Lemah Putih, Kecamatan Wringinanom Gresik. Saat ini, menanam pisang cavendish juga dianggap mampu mengembalikan perekonomian di tengah situasi pandemi Covid-19.
Selain bernilai ekonomi, jenis buah-buahan ini juga diyakini mampu meningkatkan imun kekebalan tubuh dan melindungi diri dari rentannya penyebaran wabah pandemi Covid-19 seperti saat ini.
Kepala Dinas Pertanian (Dispentan) Kabupaten Gresik, Eko Anindito Putra saat melakukan kunjungan lokasi penanaman pisan cavendish Desa Pasinan Lemah Putih Wringinanom mengatakan, permintaan pasar akan pisang cavendish terus meningkat. Oleh karena itu potensi keuntungan menanam buah ini sangatlah besar.
“Berdasarkan data dari UD. Sang Putri saat ini untuk mencukupi pasar puspa agro Jawa Timur setiap harinya membutuhkan 5 ton pisang. Sedangkan petani pisang khususnya di Kecamatan Wringinanom baru mencukupi 2 ton per harinya. Maka perlu pengembangan kawasan pisang candendish di Kabupaten Gresik,” terangnya.
Pisang cavendish, kata dia, saat ini menjadi komoditas primadona di kalangan petani Desa Pasinan Lemah Putih. Selain kualitas hasil panen sangat baik, kandungan gizi buah pun
“Pisang berwarna kuning bersih ini memiliki banyak kandungan gizi seperti riboflavin B6, niasin, serat, protein, vitamin C, besi, kalium, folat dan magnesium. Jadi pisang cavendish baik untuk dikonsumsi,” tandas Eko.
Lebih lanjut, Eko menjelaskan, komoditas pisang cavendish sangat prospek dan menguntungkan bagi petani. Sehingga perlu dilakukan pengembangan luas lahan penanaman pisang cavendish di wilayah Wringinanom Gresik, seperti lahan yang ada di Desa Sumbergede seluas 11 hektar, Desa Sumberwaru seluas 3 hektar, dan Desa Pasinan Lemah Putih seluas 12 hektar. Dengan kapasitas produksi 11.250 kilogram perhektarnya.
Pengembangan kawasan ini pun telah didukung pemerintah dengan pemberian bantuan melalui dana APBD I berupa bibit sebanyak 600 pohon, pupuk organik 3.000 kilogram dan APBD II berupa bibit sebanyak 536 batang, pupuk organik 3.531 kilogram serta mengadakan SOP budidaya tanaman pisang cavendish yang baik dan benar.
“Sehingga dapat meningkatkan produktivitas tanaman pisang cavendish dan hasilnya mensejahterakan petani pisang cavendish,” tutup Eko.