Pep Guardiola Sindir Jose Mourinho Soal Trofi, Lalu Minta Maaf: “Hanya Candaan!”
Beritabaru.co – Perseteruan antara dua manajer top, Pep Guardiola dan Jose Mourinho, kembali memanas setelah Guardiola menyindir Mourinho soal jumlah trofi Liga Inggris yang pernah diraih. Meski begitu, manajer Manchester City tersebut kemudian meminta maaf, menyebut ucapannya hanya sebagai candaan.
Pep Guardiola Pamer Enam Trofi Liga Inggris
Momen ini bermula ketika Manchester City kalah 0-2 dari Liverpool di Anfield pada 1 Desember 2024. Suporter The Reds meneriakkan chant kepada Guardiola, “Kamu akan dipecat besok pagi.”
Sebagai tanggapan, Guardiola menunjukkan gestur enam jari, yang merujuk pada enam gelar Liga Inggris yang telah diraihnya bersama City.
Ketika ditanya media mengenai gestur tersebut, Pep Guardiola menyinggung Mourinho.
“Saya menang enam kali, dia (Mourinho) cuma tiga,” katanya.
Pernyataan ini langsung memicu reaksi dari Mourinho, yang kini melatih Fenerbahce.
Jose Mourinho Balas Sindiran Pep Guardiola
Mourinho tak tinggal diam. Dalam sebuah wawancara dengan Sporx, ia menegaskan bahwa tiga gelar Liga Inggris yang diraihnya bersama Chelsea adalah kemenangan yang bersih, berbeda dengan Manchester City yang sedang menghadapi 150 tuntutan hukum terkait pelanggaran transfer.
“Guardiola mengatakan sesuatu kepada saya kemarin. Dia memenangkan enam trofi dan saya memenangkan tiga, tapi saya menang dengan adil dan bersih,” ujar Mourinho.
Ia juga menyindir bahwa dirinya lebih memilih kalah secara terhormat ketimbang menang di tengah kontroversi hukum.
“Saya tidak ingin menang dengan bergelut 150 tuntutan hukum,” tambahnya.
Pep Guardiola: “Jika Saya Menyinggungnya, Saya Minta Maaf”
Ketika ditanya soal respons Mourinho, Pep Guardiola memilih untuk meredam tensi.
“Jika saya menyinggungnya, saya minta maaf,” katanya dalam wawancara dengan Mirror.
“Tapi itu hanya candaan. Walau faktanya, dia punya tiga, saya punya enam. Itu faktanya.”
Soal tuduhan yang diarahkan kepada Manchester City, Guardiola menegaskan bahwa keputusan hukum harus dihormati.
“Saya sudah mengatakan berkali-kali, tunggu keputusannya. Dalam demokrasi, semua orang tidak bersalah sampai terbukti bersalah. Benar kan?” tutupnya.
Perseteruan antara Guardiola dan Mourinho memang bukan hal baru. Keduanya telah saling berhadapan sejak era La Liga ketika Guardiola melatih Barcelona dan Mourinho membesut Real Madrid. Kini, persaingan mereka terus berlanjut meski berada di panggung yang berbeda.