Pengarusutamaan Gender, Wabup Gresik Dorong 30 Persen Keterwakilan Perempuan
Berita Baru, Gresik – Peran perempuan dalam kehidupan dan pembangunan nasional maupun daerah memiliki porsi yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Hal ini yang menjadi latar belakang adanya Pengarusutamaan Gender (PUG), yaitu strategi untuk mencapai keadilan dan kesetaraan gender melalui kebijakan, program, dan kegiatan yang memperhatikan pengalaman, aspirasi, kebutuhan serta permasalahan laki-laki dan perempuan dalam proses pemantauan dan evaluasi dari seluruh aspek kehidupan dan pembangunan.
Semangat inilah yang melatarbelakangi digelarnya talkshow oleh Srikandi BUMN Jawa Timur dengan tema “Perempuan Berani Ambil Peran”, Senin (14/02). Kegiatan talkshow ini diikuti dengan antusias oleh seluruh peserta, terlihat jumlah peserta hampir 500 orang melalui kanal online yang sudah disediakan.
Sejumlah perempuan hebat yang berani mengambil perannya dalam berbagai bidang tampil sebagai narasumber, diantaranya Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah, Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kementerian PPPA Leny N. Rosalin, Direktur SDM, Tata Kelola, & Manajemen Resiko Pupuk Indonesia Tina T. Kemala Intan, serta Direktur Operasi & Produksi Petrokimia Gresik Digna Jatiningsih.
Bicara tentang peran perempuan, tentu tidak akan jauh dengan isu kesetaraan Gender. Berbagai jurnal menjelaskan bahwa realisasi kesetaraan gender akan membantu pembangunan suatu negara untuk bisa mewujudkan pembangunan baik di tingkat nasional maupun daerah. Kesetaraan Gender yang terealisasi juga akan bisa membantu pengentasan kemiskinan, meningkatkan taraf hidup, serta meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.
Ironinya, saat ini justru masih ditemukan banyak kasus diskriminasi berbasis Gender di banyak negara termasuk di Indonesia. Bahkan menurut global gender gap report 2021, Indonesia masih berada di peringkat 101 dari 156 negara yang ada.
Oleh karena itu, Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah memberikan pandangannya terhadap isu kesetaraan Gender terutama dalam lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik. Menurutnya, isu yang mengemuka adalah keberanian perempuan untuk tampil dan juga kompetensi yang dimiliki.
“Untuk tampil tidak hanya diperlukan keberanian semata, tetapi juga diperlukan adanya kompetensi yang mumpuni. Dua hal tersebut bukan merupakan suatu pilihan, sehingga wajib dimiliki dua-duanya,” ujar Wabup Bu Min.
Terkait anggapan bahwa perempuan tugasnya berada di belakang layar, Wabup Bu Min tidak menampik hal tersebut masih ada dalam masyarakat. Tetapi, ia yakin sosialisasi mengenai PUG kepada seluruh masyarakat akan muncul pemahaman bersama dan tinggal bagaimana perempuan mengambil kesempatan yang ada.
Di lingkungan Pemkab Gresik sendiri, sambung Wabup Bu Min, dirinya bersama Pak Bupati komitmen selalu mendorong pemenuhan kuota keterwakilan perempuan agar kaum hawa bisa mengambil peran dalam pemerintahan.
“Saya dan Pak Bupati menginginkan kuota 30%. Oleh karenanya, waktu pengangkatan eselon II kemarin kita dorong perempuan untuk ikut serta didalamnya. Kita akan dorong itu terus, termasuk saat ini jabatan kepala desa juga diisi oleh perempuan,” jelasnya.
Selain itu, Wabup Bu Min juga menitip pesan kepada kaum perempuan Indonesia untuk terus meningkatkan kompetensi dengan tidak berhenti untuk terus belajar. serta mengabdikan diri kepada bangsa dan negara dengan cara dan peran masing-masing.
Selain uraian dari berbagai narasumber, dalam kegiatan ini juga diberikan berbagai penghargaan kepada perempuan-perempuan hebat yang berperan besar dalam berbagai bidang. Diantaranya adalah Aeshnina Azzahra Aqilani sebagai penggerak di bidang lingkungan, Farha Ciciek sebagai penggerak di bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, serta Almh Mbah Masmundari sebagai lifetime achievement award.