Peneliti China Ungkap Hubungan Kausal Antara Mikrobioma Manusia dan Umur Panjang
Berita Baru, Internasional – Sejumlah peneliti China baru-baru ini menilai hubungan sebab akibat (kausal) antara mikrobioma manusia dan umur panjang. Mereka menemukan bahwa jenis mikroba tertentu berkaitan dengan peningkatan atau penurunan peluang untuk berumur panjang.
Meski penelitian-penelitian terdahulu berhasil mengungkap keterkaitan antara mikrobioma manusia, terutama mikrobiota usus, dan umur panjang, namun kausalitasnya masih belum jelas.
Para peneliti dari Universitas Akademi Ilmu Pengetahuan China, Universitas Zhejiang, Universitas Peking, Universitas Fudan, dan BGI-Shenzhen menggunakan metode analisis pengacakan Mendel, berdasarkan studi asosiasi genome-wide, untuk menemukan hubungan kausal antara usus manusia dan mikroba oral, dan umur panjang manusia.
Dilansir dari Xinhua News, studi yang dipublikasikan dalam jurnal Scientific Reports itu menemukan bahwa beberapa kelompok mikroba usus yang terlindungi dari penyakit berkaitan dengan peningkatan kemungkinan untuk berumur panjang.
Studi tersebut juga mengungkap bahwa mikroba usus lainnya, seperti patogen kanker kolorektal, memiliki hubungan negatif dengan umur panjang.
Studi itu menunjukkan lebih jauh bahwa individu yang berumur panjang secara genetik cenderung memiliki kelimpahan yang lebih tinggi untuk kelompok mikroba tertentu, seperti Prevotella dan Paraprevotella, tetapi memiliki kelimpahan yang lebih rendah untuk spesies Bacteroides dan Fusobacterium.
Individu yang berusia 100 tahun ke atas (centenarian) secara genetik memiliki keragaman mikroba usus yang lebih rendah, tetapi tidak memiliki perbedaan dalam hal mikroba oral jika dibandingkan dengan kelompok usia lainnya, menurut studi tersebut.
Para peneliti juga mengatakan perlunya untuk memantau relokasi mikroba komensal di antara bagian tubuh manusia yang berbeda guna meningkatkan peluang untuk hidup lebih lama dan sehat.