Peneliti: Banyak Pasien Positif COVID-19 Tidak Menunjukkan Gejala
Berita Baru, Internasional – Pada hari Rabu (27/5), para peneliti China menerbitkan jurnal di JAMA Network Open. Penelitian itu berjudul Comparison of Clinical Characteristics of Patients with Asymptomatic vs Symptomatic Coronavirus Disease 2019 in Wuhan, China. Penelitian itu ditulis oleh Rongrong Yang, Xien Gui dan Yong Xiong.
Penelitian itu menggunakan sampel 78 pasien positif COVID-19 yang terinveksi di pasar makanan laut Wuhan di mana tempat itu dianggap tempat pertama kali munculnya virus.
Para pasien tersebut dirawat di rumah sakit yang sama, diberi perawatan yang sama dan petugas medis yang sama.
Dari penelitian itu, didapatkan bahwa 33 pasien atau 42% tidak menunjukkan gejala; sementara 45 pasien lainnya menunjukkan gejala seperti demam, kelelahan, dan batuk kering.
Menurut penelitian ini, pasien tanpa gejala lebih cenderung terjadi pada wanita yang lebih muda, yakni di usia 20-40 tahun.
Penelitian itu juga menunjukkan bahwa seseorang yang tidak memiliki gejala, bisa menyebarkan virus selama 8 hari; sementara orang yang memiliki gejala, bisa menyebarkan virus dua kali lipatnya, yakni 19 hari.
Seorang Ahli Penyakit Menular di Mayo Clinic Rochester Minnesota menanggapi penelitian ini dan mengatakan kepada NBC News bahwa temuan ini sangat penting. Menurutnya, secara teoritis, siapapun bisa menularkan infeksi COVID-19 secara tidak sengaja, karena virus ini sangat menular.
Selain itu dari penelitian tersebut, penelitian kedua yang membahas tentang ganasnya penularan COVID-19 terbit di Thorax. Penelitian tersebut berjudul COVID-19: In The Footsteps of Ernest Shackleton. Penelitian itu ditulis oleh Alvin J Ing, Christine Cocks, dan Jeffery Peter Green.
Sampel dari penelitian kuantitatif tersebut adalah 217 penumpang kapal pesiar tak dikenal yang diisolasi di laut selama pandemi COVID-19 berlangsung. Kapal itu meninggalkan salah satu pelabuhan di Argentina pada pertengahan Maret 2020.
Hasil dari penelitian itu menunjukkan bahwa sebagian besar orang yang berada di atas kapal pesiar yang terinfeksi dan positif COVID-19, tidak menunjukkan gejala apapun.
Total sebanyak 59 persen awak kapal yang dites dan dinyatakan positif COVID-19. Namun hanya 19 persen orang yang memiliki gejala.
Temuan ini kemudian dikomentari oleh seorang ahli penyakit menular dari University Medical Center Tennessee William Schaffner dengan serius.
“Banyak orang masih belum memahami gagasan bahwa orang tanpa gejala (orang asimtomatik) bisa begitu umum, dan mereka bertanya-tanya mengapa mereka harus mengenakan masker ketika mereka merasa sehat, atau mengapa mereka harus terus melakukan hal-hal yang menjauhkan kehidupan sosial mereka,” komentar William Schaffner mengatakan kepada NBC News.
“Menghembuskan napas saja bisa menularkan partikel virus [COVID-19],” imbuh Schaffner.
Sumber | Sputnik |