Pembelot Korea Utara: Kim Jong Un Mungkin Terluka Selama Tes Rudal 14 April

Berita Baru, Internasional – Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mungkin terluka selama uji coba rudal jelajah jarak pendek pada 14 April, menurut mantan pejabat tinggi Kamar 39, Lee Jeong Ho. Komite Komite Sentral 39 atau biasa dikenal dengan Kamar 39, divisi 39 atau biro 39 ini merupakan organisasi yang dikelola oleh Partai Buruh Korea Utara yang khusus bertugas mempertahankan mata uang asing dari “Kims.”

Dalam sebuah artikel yang ditulisnya untuk surat kabar The Dong-A Ilbo pada hari Sabtu (26/4), Lee Jeong Ho yang membelot dari Korea Utara ke Amerika Serikat mengatakan bahwa uji coba rudal seperti yang dilakukan pada 14 April tidak dapat dilanjutkan tanpa perintah panglima tertinggi, dan ini mengindikasikan bahwa Kim Jong Un sehat sampai jam 7 pagi di mana rudal ditembakkan.

“Kim absen dari laporan pengujian, sementara tidak ada rekaman peluncuran rudal dan pelatihan pesawat tempur dirilis. Ini menunjukkan kemungkinan kecelakaan tak terduga yang mungkin disebabkan oleh puing-puing atau kebakaran,” ujar Lee.

Kesimpulan dari Lee Jeong Ho adalah bahwa Kim Jong Un mungkin jatuh sakit tidak lama setelah peluncuran rudal mengingat bahwa Rodong Sinmun atau Komite Penyiaran Pusat Korea tidak dapat menerbitkan rekaman tes rudal tanpa izin dari Kim Jong Un.

Mengenai rumor bahwa Kim meninggal dunia setelah menjalani operasi jantung, dia mengatakan rumor itu tampaknya tidak akurat atau tidak kredibel. “Dokter Kim Jong Un semuanya dari rumah sakit Bonghwa di Pyongyang, dan rumah sakit lain tidak memiliki dokter pertama,” komentar Lee tentang klaim bahwa operasi jantung Kim Jong Un dilakukan oleh dokter pertama dari rumah sakit lain yakni rumah sakit Hyangsan dekat Gunung Myohayng.