Pembantaian Ballymurphy: 10 Orang yang Tewas Ditembak Tahun 1971 Dinyatakan Tidak Bersalah
Berita Baru, Internasional – Sebuah penyelidikan telah mengungkap bahwa 10 orang yang ditembak mati oleh tentara Inggris selama operasi di Ballymurphy pada tahun 1971 dinyatakan tidak bersalah.
Nyonya Justice Keegan, seperti dilansir dari The Guardian, menyampaikan temuannya dalam sebuah laporan koroner pada hari Selasa (11/5). Temuan tersebut mengatakan bahwa pembunuhan itu tidak dapat dibenarkan dan termasuk sebagai salah satu kekejaman paling berdarah di Irlandia Utara.
Selama beberapa dekade, keluarga para korban terus menuntut adanya penyelidikan. Mereka mengatakan apa yang terjadi di Ballymurphy adalah pembantaian.
Penyelidikan dilakukan terhadap 10 orang korban, termasuk seorang pastor paroki dan ibu delapan anak, di lingkungan kecil Belfast barat antara tanggal 9 Agustus malam dan pagi hari tanggal 11 Agustus 1971.
Penyelidik menemukan bahwa beberapa korban tewas ditembak oleh anggota Resimen Parasut, resimen yang lima bulan kemudian membantai pengunjuk rasa di County Derry pada Minggu Berdarah.
Michelle O’Neill, wakil menteri pertama Sinn Féin, menyambut baik temuan tersebut. “Semua tidak bersalah dan hari ini keluarga para korban menemukan kebenaran. Selama lima dekade mereka telah berkampanye dengan bermartabat dan tekad untuk menemukan kebenaran tentang apa yang terjadi pada orang yang mereka cintai, mereka terus berjalan dengan ketabahan dan keteguhan hati. Hari ini adalah hari mereka; ini adalah hari untuk kebenaran.”
Penyelidikan tersebut telah dimulai sejak November 2018, dengan lebih dari 100 saksi termasuk ahli balistik dan patologi, mantan pemimpin Sinn Féin Gerry Adams dan lebih dari 60 mantan tentara, di antaranya Jenderal Sir Mike Jackson, mantan kepala tentara dan panglima Inggris.
Hasil temuan dipublikasi bersamaan dengan hari di mana pemerintah Inggris diminta untuk mengungkap undang-undang perlindungan mantan tentara dari tuntutan atas dugaan kejahatan yang dilakukan selama Troubles, sebuah prospek yang dikutuk secara luas di Irlandia Utara.
Keluarga tersebut menyatakan bahwa yang tewas adalah warga sipil biasa yang tidak bersenjata dan bahwa tentara telah secara keliru menganggap mereka sebagai anggota IRA bersenjata, sebuah narasi yang terus didengungkan dalam beberapa dekade.
Pengacara tentara tersebut mengatakan pasukan melepaskan tembakan hanya ketika mereka merasa di bawah ancaman.
Keegan, seorang hakim pengadilan tinggi, mulai membaca temuan pada pukul 11 pagi di bekas gedung Waterfront, tempat Nightingale untuk mendukung layanan pengadilan. Perwakilan keluarga telah menjadwalkan konferensi pers pada pukul 4 sore.
Pembunuhan Agustus 1971 terjadi ketika pasukan menyapu seluruh distrik republik, mengumpulkan tersangka sebagai interniran tanpa pengadilan, sebuah tindakan yang memicu protes kekerasan di seluruh Irlandia Utara.
Berbeda dengan pembantaian di Derry pada Januari 1972, kru TV dan fotografer surat kabar tidak hadir selama pembunuhan Ballymurphy.
The Ballymurphy Precedent, sebuah film dokumenter tahun 2018 yang menceritakan pembantaian serupa, atau kemudian disebut sebagai Belfast’s Bloody Sunday, akan disiarkan oleh Channel 4 pada hari Rabu.