PDIP Serang AHY Soal RUU HIP, BMI Tantang Debat Terbuka
Berita Baru, Jakarta – Dewan Pimpinan Daerah Bintang Muda Indonesia (DPD BMI) Jakarta, Hasbil Mustaqim Lubis menganggap pernyataan ketua DPC PDIP Tangerang Selatan Wanto Sugito yang menyuruh AHY membaca buku sejarah lagi adalah pernyataan kekanak-kanakan dan tidak paham konteks.
“Itulah cermin kader bermodal omong besar. Mohon saudara Wanto membaca kembali statmen AHY secara seksama, jangan reaktif,” ungkap Hasbil kepada Beritabaru.co, Sabtu (26/6).
Hasbil menjelaskan, pada dasarnya yang dipersoal AHY adalah RUU HIP bukan sejarah Trisila dan Ekasila. Menurutnya dua kalimat gagasan Soekarno itu sudah benar. Tapi memaksakan gagasan tersebut untuk kontek Indonesia sekarang, tidaklah tepat.
“Karena Pancasila sudah menjadi konsensus bersama. Lagi pula yang dibutuhkan bangsa Indonesia hari ini adalah penanganan covid secara cepat dan tepat, penanganan ancaman kelaparan, dan lapangan kerja, bukan gagasan dan ideologi. Ideologi kita sudah final ialah Pancasila bukan Trisila apalagi ekasila. Mohon saudara Kluthuk belajar kembali,” ungkapnya.
Selain itu, Hasbil juga menganggap justru Wanto Sugito yang seharusnya belajar lagi tentang konsep sekulerisme.
“Saya kira justru Klutuk itu yang perlu belajar dan memahami apa itu sekularisme, sekuler, dan sekularistik. Agar bisa membedakan antara “Ketuhanan Yang Maha Esa, sila pertama Pancasila dengan Ketuhanan yang Berkebudayaan (ekasila) dalam pasal 7 RUU HIP” tutur Hasbil.
Jika perlu menurut Hasbil, BMI bersedia debat terbuka dengan Bung Klutuk sapaan akrab Wanto Sugito.
“Sebelum bicara sebaiknya anda juga belajar bung. Jika ingin diskusi2 ideologi dan gagasan, kawan-kawan BMI siap sewaktu-waktu kopi darat. BMI tidak terima rakyat diajak bertengkar melulu soal gagasan dan kata-kata. Rakyat butuh aman dan makan,” jelasnya.
Dengan munculnya respon Wanto Sugito tersebut, Hasbil menilai semakin membuktikan bahwa PDIP adalah partai pengusul RUU HIP
“Fakta ngototnya PDIP ini, justru membuat kami semakin yakin kalau RUU HIP ini benar usulan mereka,” tegas Hasbil.