PBNU Tetapkan 1 Ramadan Jatuh pada Jumat 24 April 2020
Berita Baru, Jakarta — Pengurus Besar Nahdlatul Ulama menetapkan awal 1 Ramadan jatuh pada Jumat 24 April 2020.
Hal itu diumumkan melalui Surat Edaran resmi bernomor 3959/B.II07/04/2020 yang diterima oleh redaksi Berita Baru.
Atas dasar rukyatul hilal tersebut dan sesuai dengan pendapat Madzahibul Arba’ah, maka PBNU menetapkan Awal Bulan Ramadan 1441 H jatuh pada Hari Jumat 24 April 2020.
Hilal Terlihat dan Terbentuk
Sementara itu, di sidang isbat penentuan awal Ramadhan 1441 Hijriah/2020 Masehi, dijelaskan mengenai posisi hilal oleh Tim Falakiyah Kemenag, dalam hal ini diwakili Cecep Nurwendaya pukul 17.00 WIB.
Dalam paparannya, Cecep menyampaikan bahwa hilal saat ini sudah mulai terlihat dan terbentuk. Bahkan pada pukul 09.26 WIB sudah terjadi ijtima, yang ditandai bujur astronomis bumi dan matahari.
“Hari ini adalah hari ijtima, satu fenomena astronomis yang membatasi bulan Hijriah dengan bulan Hijriah selanjutnya,” terang Cecep.
“Sudah terjadi hari ini pukul 09.26 WIB tadi, Kamis 23 April sudah terjadi,” tegas Cecep papran awalnya di Kantor Kemenag, Thamrin, Jakarta Pusat, melalui YouTube Kemenag, Kamis (23/4).
Cecep juga menyampaikan bahwa pemantauan hilal (rukyatul hilal) awal bulan Ramadhan ini dilaksanakan di 82 titik di 34 provinsi di Indonesia. Di mana penentuan awal Ramadhan bisa dikonfirmasi lewat posisi hilal yang terlihat di tiap titik-titik pemantauan tersebut.
“Pada sore ini, seluruh wilayah Indonesia membuktikan keberadan hilal,” tambahnya.
Sidang isbat tahun ini, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, sebab digelar dengan teleconference, yang merupakan upaya Kemenag dalam mencegah penyebaran COVID-19.
Di sidang itu, hadir sejumlah peserta mulai dari perwakilan MUI, DPR, dan Badan Hisab Rukyat, tak terkecuali Kementerian Agama.
Bakda Magrib nanti, Menag bakal memimpin sidang isbat secara tertutup. Dan hasilnya akan diumukan kepada publik oleh Fachrul Razi.
Sebelumnya itu, PP Muhammadiyah sudah menetapkan terlebih dahulu bahwa awal Syawal jatuh pada Jumat, 24 April 2020.
Penetapan itu berdasar pada hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.
Dengan metode hisab atau penghitungan itulah, PP Muhammadiyah bisa menentukan (mengetahui) lebih dini mengenai tanggal dalam Islam atau Hijriah.