PB HMI: Tegakkan Hukum Pelaku Rasisme Papua
Berita Baru, Jakarta – Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) mendesak pemerintah menindak tegas pelaku black lives metter yang berujung isu rasisme di Papua.
Penanggung jawab (PJ) PB HMI, Arya Kharisma mengatakan penegakan hukum bagi pelaku rasisme akan sangat berdampak kepada masyarakat Papua.
“Juga perlu adanya kebijakan mengenai pemerataan pendidikan, ekonomi, maupun sektor lain,” kata Arya melalui pesan WhatsApp kepada Berita Baru, Jumat (19/6).
Menurutnya, rasisme verbal kepada masyarakat Papua termasuk tindakaan diskriminatif pada keturunan melanesia yang bisa mengarah ada disintegrasi bangsa jika diabaikan dan tidak ditindak oleh pemerintah.
“Sebagai negara yang heterogen rasisme dan SARA adalah tantangan integrasi bangsa, rasisme verbal itu hanya salah satu dari berbagai model rasisme yang dialami saudara kita dipapua”, ucapnya.
Arya menilai, perbaikan infrastruktur saja belum meredam gejolak di Papua, banyak variabel lain yang dibutuhkan pemerintah untuk mengokohkan pondasi kesepakatan berbangsa di di Papua.
“Infrastruktur adalah satu dari banyak variabel yang dibutuhkan masyarakat Papua. Pemerataan atas aspek strategis seperti ekonomi dan pendidikan politik, hingga jaringan internet merupakan persoalan mendasar yang mereka hadapi. Karena hal tersebut pondasi untuk kemajuan daerah dan masyarakat papua,” jelasnya.
“Aksi dan penyampaian pendapat para mahasiswa dan masyarakat Papua dapat menjadi pengingat bagi kita semua bahwa masih banyak persoalan disana , bukan direspon dengan cara yg refresif,” pungkasnya.