Partisipasi Antarpihak Menguat, Indonesia Berupaya Pulih Pasca Covid-19
Berita Baru, New York – Indonesia melaporkan partisipasi antarpihak saat ini kian menguat, bersatu padu berupaya pemulihan memulihkan negara pasca pandemi Covid-19. Mencakup aktor negara, LSM, swasta, dan berbagai pihak lainnya. Kolaborasi lintas pihak ini ditawarkan kepada masyarakat global.
Pesan Indonesia ini disampaikan pada sesi Perspektif dari Pihak yang Dominan maupun Pemangku Kepentingan Lainnya di Titik Tengah Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), Jumat (14/7), oleh Kepala Badan Pengembangan dan Informasi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Ivanovich Agusta.
Sesi lintas negara ini menjadi bagian dari High-Level Political Forum on Sustainable Development 2023. Pertemuan berlangsung pada tanggal 10-20 Juli 2023 di Markas PBB, New York, Amerika Serikat.
Pertemuan ini dihadiri delegasi dari 196 negara. Indonesia mengetengahkan pameran hasil-hasil SDGs tingkat nasional sampai desa, serta menyajikan seminar bertajuk Driving Changes at the Local Level: Innovative Approaches to Localize the SDGs.
Proses perencanaan pembangunan di Indonesia telah menginternalisasi prinsip SDGs berupa inklusivitas. Berbagai krisis global memperkuat keterlibatan aktor di luar negara. Krisis juga memaksa semua pemangku kepentingan mengarahkan upaya menuju pemulihan ekonomi yang lebih inklusif, tangguh, dan berkelanjutan.
“Indonesia memiliki pengalaman yang baik dalam upaya kolaboratif menuju partisipasi yang berarti dari aktor di luar negara untuk mengatasi krisis,” kata Ivanovich, sebagaimana dikutip dari keterangan pers Kemendes PDTT, Sabtu (15/7).
SDGs di Indonesia diimplementasikan melalui kebijakan dan inisiatif transformatif yang inklusif dan berani. Dalam proses tersebut, aktor selain negara secara aktif terlibat dalam setiap tahapan yaitu proses pembuatan kebijakan.
Tahapan itu mencakup perumusan rencana aksi, implementasi, pemantauan, pelaporan, dan evaluasi.
Ini dimunkginkan, karena aktor di luar negara telah menjadi bagian dari Tim Koordinasi Nasional SDGs. Di tingkat daerah, penguatannya juga ditegaskan melalui Tim Koordinasi Provinsi dan Kabupaten/kota.
Contoh kerjasama antara pemerintah dan aktor di luar negara selama pandemi Covid 19 ditunjukkan di Jakarta dan Bali. Di Jakarta, pemerintah melakukan kerjasama multisektor, membuat jaringan dengan rumah sakit dan laboratorium untuk pengujian PCR.
Pemerintah daerah juga membuat platform digital guna memfasilitasi donasi makanan antar warga. Donor
dan perusahaan keuangan digital membantu memenuhi kebutuhan UKM. Model ini kemudian digunakan secara luas di sebagian besar provinsi dan kota di Indonesia.
Sedangkan di Bali, pemerintah daerah menggunakan pendekatan budaya. Tokoh-tokoh yang dihormati dan tokoh masyarakat setempat diikutsertakan untuk meningkatkan kedisiplinan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan dan pembatasan sosial berskala besar.
“Langkah ini berhasil meminimalisasi suspek Covid 19 di wilayah setempat.
Masukan actor-aktor di luar negara dikumpulkan melalui konsultasi publik dalam penyusunan berbagai dokumen strategis pemerintah,” kata Ivanovich.
Baru-baru ini, semua pemangku kepentingan mempertimbangkan masukan publik dalam menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2025-2045.
SDGs Action Awards Indonesia pertama kali diselenggarakan pada tahun 2022. Ini juga telah menangkap aksi nyata aktor-aktor di luar negara. Organisasi kepemudaan mempresentasikan praktik terbaik mereka dalam mengimplementasikan SDGs. Kegiatan ini juga mengungkap banyak kisah yang sebelumnya tak terungkap dan tak pernah terdengar di akar rumput.
Pemerintah mendokumentasikan aksi-aksi positif ini di repositori dasbor Sekretariat Nasional SDGs.
“Kami terus mendorong kerjasama nasional dan internasional menuju kebijakan yang lebih baik dan tepat sasaran. Mari masyarakat global bekerja sama lebih erat untuk mencari solusi yang layak guna mempercepat pencapaian Tujuan-Tujuan SDGs 2030”, pungkas Ivanovich.