Pameran Bienial de Lyon 2021 Ditunda, Para Kurator Beri Penjelasan
Berita Baru, Entertainment – Para kurator Bienial de Lyon 2021 mengatakan kegiatan tersebut telah ditunda hingga musim gugur 2022 karena pertimbangan praktis dan etis mengingat krisis virus corona. Edisi ke-16 yang diorganisir oleh kurator-kurator independen, Sam Bardaouil dan Till Fellrath ini, dijadwalkan akan dibuka pada September tahun depan–menandai peringatan 30 tahun Bienial–dan akan berlangsung hingga Januari 2022.
Keduanya menjelaskan bahwa sejak pertemuan mereka pada Februari lalu, mereka belum dapat kembali ke Lyon, mengunjungi lokasi pameran maupun bekerja dengan tim Bienial.
“Hal yang sama juga terjadi pada seniman-seniman yang akan bekerja dengan kami. Rencana kami selalu ingin menghabiskan beberapa bulan di kota dan bekerja secara dekat dengan komunitas-komunitas sekitar, bersamaan dengan institusi pendidikan dan kebudayaan lokal. Menyelami ke berbagai lapisan Lyon dan mengelaborasi arah yang kami peroleh dari kedekatan interaksi kami dengan semua hal tersebut,” papar Bardaouil.
Proses ini sekarang sedang tertahan; sementara kunjungan virtual tidak mampu “menggantikan interaksi fisik dan personal yang memang penting untuk tugas yang dihadapi,” lanjutnya. Lyon juga menyelenggarakan Bienial Tari, yang telah ditunda hingga 2021, tahun yang awalnya dialokasikan untuk Bienial Seni.
Bardaouil menambahkan: “Dengan sumber daya yang lebih langka dari sebelumnya, kami rasa dengan memundurkan bienial ke tahun 2022, kami tidak akan bersaing untuk sumber daya publik dan swasta pada saat ini maupun dalam waktu dekat. Sehingga tidak semakin membebani komunitas, ketika permasalahan lain yang lebih mendesak–kesehatan, makanan, penampungan, sekolah–membutuhkan penanganan segera. Ada hal lain, persoalan hidup sehari-hari yang lebih mendesak dimana orang-orang harus bergulat pasca krisis virus corona.”
Keputusan untuk menunda Bienial juga didasari oleh persoalan lainnya, ungkap Bardaouil. “Bukankah kita semua sama-sama mengkritik pameran yang dimaksudkan dengan tujuan politis, namun salah tempat karena berlangsung di tengah krisis tertentu, sementara krisis tersebut masih jauh dari usai? Jika ungkapan ‘selalu ada waktu untuk segala sesuatu di bawah matahari’ cukup masuk akal, saat ini lebih dari biasanya waktu sangat penting. Dalam waktu hampir dua setengah tahun dari sekarang, siapa yang tahu dunia akan berada di mana. Tetapi satu hal yang pasti, ketika krisis telah surut, dan orang-orang telah pulih, seni akan menjadi lebih penting dari sebelumnya untuk menyembuhkan jiwa-jiwa.”
Kritikus seni Valérie Duponchelle menulis di Le Figaro bahwa “pengumuman terkait satu tahun penundaan Bienial Lyon ke-16 yang semestinya diselenggarakan pada September 2021” mencemaskan. “Ini merupakan lompatan lain ke situasi yang tidak diketahui. Tiba-tiba, krisis kebudayaan terlihat jauh lebih serius dan lebih lama dibandingkan analisis paling pesimis sekalipun yang dinyatakan dua bulan lalu,” ujarnya.
Seniman Perancis, Boris Raux menulis di Instagramnya: “Bukanlah penundaan bienial disebabkan oleh kurangnya energi dari para kurator dan seniman, melainkan karena ketakutan akan kurangnya dana disebabkan krisis ekonomi yang tengah menerjang?” Bienial Lyon didukung oleh serangkaian sponsor termasuk Kementerian Kebudayaan dan Kota Lyon Perancis, beserta sejumlah sponsor swasta dan institusional. Berdasarkan website bienial, pameran edisi 2019 berhasil menarik 280,000 pengunjung, dengan lebih dari setengah pengunjungnya berusia di bawah 26 tahun.
Perubahan tersebut berarti juga bahwa kalender seni dunia tengah diluruskan kembali; acara besar lainnya yang direncanakan untuk musim panas 2022 meliputi Documenta 15 di Kassel, Jerman dan menurut kerangka waktu saat ini, Bienial Gwangju ke-14 juga akan berlangsung di akhir 2022.
Penerjemah | Sarah Monica |
Sumber | The Art Newspaper |