Oracle Gabung Dalam Tawaran Akuisisi TikTok
Berita Baru, Jakarta – Oracle Corp telah bergabung dengan beberapa investor dari pemilik TikTok di Cina, ByteDance, dalam mengejar tawaran untuk operasi aplikasi TikTok di Amerika Utara, Australia dan Selandia Baru, menurut orang yang dekat dengan masalah itu seperti dilansir dari Reuters.
Langkah tersebut akan mewakili keberangkatan strategis Oracle, yang sebagian besar melayani pelanggan korporat dan menghasilkan sebagian besar penjualannya dari penawaran cloud dan lisensi perangkat lunak.
CEO dan pendiri Oracle Larry Ellison mengatakan ia mendukung keputusan Donald Trump yang telah memerintahkan ByteDance untuk mendivestasi TikTok di tengah kekhawatiran atas keamanan data pribadi konsumen AS.
Menurut sumber anonim dari Reuters, Oracle bekerja sama dengan beberapa investor ByteDance, termasuk General Atlantic dan Sequoia Capital, dalam membuat penawaran untuk aset TikTok dan akan bersaing dengan penawaran dari Microsoft.
ByteDance, TikTok, Oracle, General Atlantic dan Sequoia menolak berkomentar mengenai kabar ini.
Namun, kabar ini pertama kali dilaporkan oleh Financial Times pada Senin (17/8), bahwa Oracle berminat untuk mengakuisisi aplikasi video pendek TikTok yang sangat populer di kalangan remaja AS.
Sejak mencuat berita itu, saham Oracle mengalami kenaikan 2,2% dan memberi Oracle kapitalisasi pasar sebesar US$ 169 miliar.
Selain Oracle dan Microsoft, Twitter Inc juga telah mendekati ByteDance untuk menyatakan minatnya dalam mengakuisisi operasi TikTok di AS.
Akan tetapi, peluang Twitter di sana terlihat kecil karena ukurannya yang lebih kecil dan pengawasan antitrust untuk kombinasi semacam itu.
Presiden Trump memberi ByteDance 45 hari untuk menyetujui penjualan TikTok sebelum transaksi dengan TikTok atau ByteDance dilarang,
Presiden Trump juga lebih mendukung upaya Microsoft untuk mengakuisisi operasi TikTok di AS jika pemerintah mendapat ‘prsi besar’ dari hasil penjualan. Meskipun, ia juga mengatakan ada pembeli potensial lain.
“Menurut saya Oracle adalah perusahaan yang hebat,” kata Presiden AS Donald Trump dalam kunjungannya ke Yuma, Arizona, seraya menambahkan bahwa itu dapat mengambil alih operasi TikTok di AS.
Gedung Putih telah meningkatkan upayanya untuk membersihkan aplikasi China yang dianggap ‘tidak tepercaya’ dari jaringan digital AS.
Selain TikTok, Presiden Trump juga telah mengeluarkan perintah yang akan melarang transaksi dengan WeChat milik Tencent Holdings Ltd.
Pada gilirannya, pada hari Sabtu (22/8), TikTok dilaporkan sudah siap untuk mengajukan gugatan hukum terkait perintah eksekutif Presiden Donald Trump yang melarang penggunaan aplikasinya.
Langkah tersebut menunjukkan bahwa ByteDance berusaha untuk mengerahkan semua amunisi legal yang dimilikinya karena berusaha mencegah negosiasi kesepakatan TikTok berubah menjadi negosiasi yang merugikan. [*]