Ngefans Rumah Tangga Gus Muhaimin, Pasangan Pengantin di Banten Dukung Gus Muhaimin Presiden 2024
Berita Baru, Banten – Resepsi pernikahan Hasan Wahyudi dan Youma Hatima yang dilangsung di Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Curug, Kota Serang, Banten, pada hari Jumat, 18 Februari 2022, berjalan unik.
Pasalnya setiap tamu undangan yang datang, dan ingin foto bersama pengantin, oleh mempelai pria diajak menyampaikan dukungan kepada Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus Muhaimin untuk maju sebagai calon presiden pada Pilpres 2024 mendatang.
Dukungan Hasan tersebut bukan tanpa alasan. Dirinya dan keluarga secara terbuka mengakui mengidolakan Gus Muhaimin.
Menurut Hasan, keponakan Gus Dur tersebut adalah sosok pemimpin ideal. Hal itu, kata Hasan, tercermin dalam kehidupan sehar-hari Gus Muhaimin, terutama dalam rumah tangga.
“Gus Muhaimin adalah pemimpin sekaligus kepala rumah tangga idaman. Tidak hanya mampu menjadikan PKB solid, Gus Muhaimin juga sukses membangun keluarga yang harmonis dan bahagia. Kami ingin meneladani beliau,” kata Hasan kepada Beritabaru.co, Sabtu (19/02).
Hasan berpendapat ‘rumah tangga sebagai miniatur negara’, di mana pada keduanya dibubutukan kebijaksanaan dan kepemimpinan yang kuat.
“Indonesia saat ini butuh Gus Muhaimin. Saya yakin kepribadian, kecerdasan, kecakapan dan kepemimpinan beliau mampu menjadikan Indonesia bahagia dan sejahtera di masa mendatang,” sambungnya.
Hasan juga menyebut, keberhasilan memimpin bangsa harus dimulai dari menyelesaikan urusan rumah tangga.
“Kuncinya kalau mau memimpin bangsa, harus selesai dulu dalam urusan rumah tangga, dan itu hanya ada pada Gus Muhaimin,” pungkas Hasan.
Perlu diketahu, Gus Muhaimin memang sosok romantis dalam rumah tangga. Dirangkum dari berbagai sumber, pada berbagai kesempatan dirinya nampak selalu didampingi istrinya, Rustini Murtadho.
Pria kelahiran kelahiran Jombang, 24 September 1966 itu, tidak jarangan ketangkap kamera menggandeng atau membonceng istrinya saat kenjungan kerja.
Pada banyak kesempatan, mantan Ketua Umum Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) tak enggan menceritakan awal mula bertemu pujaan hati dan kisah-kisah romantis kepada publik. Hal jarang ditunjukkan oleh politisi pada umumnya.