Nenek Lansia Tinggal di Pasar Duduksampeyan, Kaget Saat Dikunjungi Korkab PKH Gresik
Berita Baru, Gresik – Srikitin, seorang lansia berusia 74 tahun sehari-hari tinggal di Pasar Duduksampeyan. Nenek yang tidak dikaruniai anak sejak perkawinannya itu sudah menganggap pasar sebagai rumah keduanya.
Sebenarnya Nenek Srikitin tinggal bersama dan dirawat saudara keponakannya bernama Sukarwaji tepatnya di Desa Duduksampeyan, Kecamatan Duduksampeyan, rumahnya tak jauh dari pasar. Namun meski setiap sore pulang ke rumah, nenek yang kini sudah dalam kondisi pikun itu masih tetap minta kembali ke pasar di malam hari.
Kondisi ini mengundang perhatian Koordinator Kabupaten (Korkab) Program Keluarga Harapan (PKH) Gresik, Diana Tri Ratnaningtyas untuk datang langsung mengunjungi Nenek Srikitin di Pasar Duduksampeyan, Kamis (31/3).
“Kami mengunjungi ibu Srikitin di Pasar Duduksampeyan, beliau tidur di pasar tapi kalau sore makan pulang ke rumah terus balik ke pasar, di rumah ada saudara yang mengurusi,” ungkap Diana.
Dalam kunjungannya, Diana didampingi jajaran pendamping PKH Duduksampeyan, beserta sejumlah perangkat desa juga memberikan bantuan kepada nenek Srikitin. Sebab ternyata, Srikitin adalah salah satu keluarga penerima manfaat (KPM) bantuan PKH sejak tahun 2019 lalu.
“Ibu Srikitin penerima PKH aktif sejak Tahun 2019, dengan pengurus PKH Kasmilah tapi pada Tahap 1 thn 2022 tidak masuk di SP2D,” terang Diana.
Dikunjungi Korkab PKH Gresik, nenek Srikitin tampak kaget, raut wajahnya memancarkan kebahagiaan terlebih ketika menerima bantuan PKH Plus, bantuan untuk lansia dari pemerintah daerah (Pemda) yang bersumber dari APBD.
Diana pun berpesan kepada nenek Srikitin agar senantiasa menjaga kesehatan dan menggunakan bantuan yang diterima untuk kebutuhan sehari-hari.
“Si mbah gak bisa diajak ngobrol karena sudah pikun, jadi hanya berpesan ke saudaranya agar bansos PKH Plus dari pemerintah daerah benar-benar dipergunakan untuk kebutuhan keseharian dari mbah srikitin, dan semoga dengan adanya bansos ini bisa meringankan beban hidup keluarga khususnya untuk kebutuhan si mbah,” pintanya.
Disamping itu, sambung Diana, pihak Pemerintah Desa (Pemdes) Duduksampeyan juga sering memberikan bantuan karena menganggap bahwa kondisi Ibu Srikitin yang sudah lansia sangat membutuhkan uluran tangan dan perhatian dari pihak manapun.
Sekedar diketahui, selain mengunjungi nenek Srikitin, kedatangan Diana sebagai orang nomor satu di pengendali bantuan sosial (Bansos) PKH di Kabupaten Gresik juga dalam rangka melakukan monitoring penyaluran PKH Plus tahap 1 Gelombang 2 tahun 2022 dengan jumlah total 2043 KPM di 18 Kecamatan. Meliputi 915 KPM Reguler dan 1128 KPM Usulan baru penganti dari KPM PKH Plus yang status kepesertaannya sudah Non Eligible (NE) atau meninggal.