Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Menlu Rusia
Menteri Luar Negeri, Rusia Sergei Lavrov, menyampaikan pidato dalam Konferensi Internasional Minsk Kedua tentang Keamanan Eurasia (Second Minsk International Conference on Eurasian Security) di Minsk, Belarus, pada 31 Oktober 2024. (Xinhua/Henadz Zhinkov)

Menlu Rusia Ungkap Moskow Bersikap Realistis Terkait Krisis Ukraina



Berita Baru, MoskowRusia mengakui bahwa penyelesaian krisis Ukraina tidak akan mudah dan menegaskan sikap realistis terhadap situasi tersebut. Hal ini disampaikan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, dalam sebuah wawancara yang dikutip dari laman Xinhua News pada Kamis (26/12/2024).

“Kami bersikap realistis dan saat ini tidak memiliki gambaran apa pun tentang prospek penyelesaian yang mudah dari krisis Ukraina,” kata Lavrov.

Menurutnya, krisis ini hanya dapat diselesaikan melalui kesepakatan keamanan dan stabilitas yang dapat diandalkan di Eropa. Kesepakatan tersebut harus mencerminkan kepentingan Rusia serta negara-negara lain di kawasan.

Lavrov juga menekankan bahwa pendekatan Rusia dalam menyelesaikan konflik berakar pada hukum internasional. “Prinsip-prinsip yang dirumuskan oleh Presiden Vladimir Putin bukanlah prasyarat, tetapi didasarkan pada hukum internasional,” jelasnya.

Meskipun negosiasi tetap menjadi bagian dari strategi Rusia, Lavrov menyebutkan bahwa pihaknya membutuhkan proposal yang serius dan konkret. “Kami tidak pernah meninggalkan negosiasi … akan tetapi kami perlu melihat proposal yang serius dan konkret ketika proposal tersebut disampaikan kepada kami,” ujarnya.

Mengenai pembahasan gencatan senjata antara Barat dan Ukraina, Lavrov menegaskan perlunya perjanjian yang mengikat secara hukum. Perjanjian ini diharapkan mampu mengatasi akar penyebab konflik. Lavrov juga menyinggung perubahan dinamika global, termasuk dengan kehadiran pemerintahan Donald Trump di Amerika Serikat, sebagai bagian dari pertimbangan realistis Moskow.

Dengan pendekatan ini, Rusia berharap mencapai solusi yang berkelanjutan untuk krisis Ukraina, sambil tetap menjaga stabilitas kawasan dan memenuhi kepentingan nasionalnya.