Mendes PDTT Dorong Desa Pamerkan Kembangkan Aplikasi Desa Wisata Nusantara
Berita Baru, Jakarta – Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) terus mendorong desa-desa wisata yang dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) dan BUM Desa Bersama tumbuh dan bangkit pasca pandemi. Diantaranya dengan menyediakan aplikasi desa wisata nusantara sebagai media promosi desa.
“Aplikasi Desa Wisata Nusantara dapat menunjukkan Wisata Desa terdekat di lokasi kita sehingga memudahkan kita mengunjungi satu atau lebih Desa Wisata dalam satu waktu,” kata Abdul Halim Iskandar dalam sambutannya di acara penghargaan program Corporate Social Responsibility (CSR) BUMN/Swasta dan Promosi Desa Wisata Nusantara di Jakarta, Kamis (23/6).
Menurut Gus Halim sapaan akrab-Abdul Halim Iskandar, melalui aplikasi tersebut, wisatawan lokal maupun manca negara dalam lebih mudah mengakses informasi destinasi di sekitaranya. Informasi itu mencakup, informasi akses, fasilitas dan lainnya.
“Sehingga memudahkan kita untuk berkunjung banyak tempat di satu waktu. Selain itu, Melalui aplikasi, kita bisa mengukur bagaimana bumdes dan ataupun bumdesa mempromosikan melalui aplikasi. Salah satunya melalui like yang di dapatkan,” jlentrehnya lagi.
Setidaknya terdapat 1407 destinasi wisata desa yang dikelola BUM Desa dan BUM Desa Bersama dan telah terdaftar dalam aplikasi desa wisata nusantara. Sejak semester awal, terdapat 10 destinasi wisata yang ditetapkan sebagai desa wisata yang paling banyak disukai oleh masyarakat. Salah satunya adalah desa wisata Buton di Sulawesi uatara.
Capaiaan ini mendapat apresiasi tinggi dari Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma’ruf Amin. Kendati demikian, pemerintah diharuskan terus melakukan pengembangan dan inovasi. Menurutnya, desa wisata merupakan wujud comunity best tourism yang sifatnya inklusif, baik SDM, ataupun UMKM yang telah eksis.
“Ada sebanyak 1275 desa wisata yang telah terdata. Salah satu hal yang perlu di dorong adalah kemauaan pemangku kepentingan untuk menarik pengunjung atau wisatawan. Dengan demikian promosi adalah kunci,” Pungkas Kyai Ma’ruf.