Menag Minta Hentikan Penggunaan Agama sebagai Guyonan Politik
Berita Baru, Jakarta – Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas, yang akrab disapa Gus Yaqut, menyoroti kemunculan kultus beragama sebagai guyonan atau lelucon politik menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Ia mengimbau masyarakat untuk tidak lagi menjadikan agama sebagai objek candaan, terutama dalam suasana politik.
Pernyataan Gus Yaqut ini disampaikan usai menghadiri Pengukuhan Relawan Moderasi Beragama dan Deklarasi Pemilu Damai di Lapangan Sangkareang, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (26/12/2023).
“Kalau kita mau browsing, kita lihat di Youtube misalnya, banyak orang menjadikan agama sebagai bahan guyonan,” ujar Gus Yaqut seperti dikutip dari Detik.com.
Gus Yaqut menegaskan bahwa isu agama seringkali diangkat dan dijadikan bahan lelucon saat memasuki tahun politik. Ia menyadari bahwa sensitivitas publik meningkat jelang Pemilu 2024.
“Memang kadang-kadang itu menjadi ramai kalau ketemu momentum politik seperti ini, dikorek-korek,” tambahnya.
Menteri Agama ini meminta para aktor politik untuk berhenti menggunakan unsur-unsur agama sebagai bahan lelucon. “Saya kira sudahlah, sudahi, baik menggunakan agama sebagai alat politik, bahan candaan, atau apapun,” pungkasnya.
Pernyataan Gus Yaqut muncul sebagai respons terhadap situasi di mana beberapa tokoh politik menggunakan isu agama sebagai lelucon. Salah satu peristiwa yang mencuat adalah pernyataan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas yang menyinggung gerakan tahiyat dalam salat dan pengucapan amin setelah bacaan Alfatihah.