Makam Mesir Kuno Berusia 3.300 Tahun Ditemukan di Saqqara
Berita Baru, Jakarta – Sebuah situs kuno di Saqqara, Mesir telah mengungkapkan beberapa makam dan kapel yang berasal dari sekitar 3.300 tahun yang lalu. Para arkeolog menemukan makam terbesar yang dimiliki oleh seorang pria bernama “Panehsy” yang merupakan “pengawas kuil Amun,” menurut Lara Weiss, kurator dari koleksi Mesir dan Nubia di Museum Nasional Antik di Leiden, Belanda dan penulis buku “The Walking Dead di Saqqara” yang juga merupakan pemimpin penggalian.
Menurut Weiss, Panehsy “memiliki makam yang sangat bagus dengan relief yang menakjubkan yang menunjukkan jejak besar warna.” Insripsi di makam mengindikasikan bahwa Panehsy tidak memiliki anak dan seorang karyawan yang mengatur untuk memberikan persembahan di makam tersebut. Di dalam makam Panehsy, ditemukan beberapa tulang manusia yang diduga berasal dari orang yang dimakamkan pada waktu yang berbeda dan akan diteliti secara detail pada tahun 2024.
Selain itu, sebuah makam lain yang baru ditemukan dimiliki oleh seorang pria bernama “Yuyu,” yang merupakan “pembuat emas dan seniman spesialis di dalam perbendaharaan kerajaan,” Weiss mengatakan.
Meskipun makam Yuyu lebih kecil dari makam Panehsy, makam ini memiliki seni yang sangat menakjubkan yang menggambarkan “banyak detail menarik seperti banyak pemikul perahu dan prosesi pengiring yang besar,” Weiss menambahkan. Empat generasi keluarganya digambarkan, termasuk “orang tua, dirinya sendiri dan istrinya, saudaranya bersama istri dan anak-anaknya, anak-anaknya sendiri, dan cucu-cucunya,” kata Weiss seperti dikutip dari Live Science.
Ada satu makam lain yang ditemukan, pemiliknya tidak diketahui, memiliki patung yang diukir dengan relief dan menunjukkan empat orang yang kemungkinan berasal dari keluarga yang sama. Patung-patung tersebut tampaknya belum selesai, tetapi desain patungnya mirip dengan yang ditemukan di makam dekat Memphis yang berasal dari Kerajaan Lama Mesir (sekitar 2649 SM hingga 2150 SM) pada saat di mana piramida dibangun di Mesir.
Salah satu profesor egiptologi, Francesco Tiradritti, dari Universitas Kore di Enna, Italia, mengatakan bahwa kualitas relief yang ditemukan sangat luar biasa. Ia mengatakan bahwa seniman dalam relief tersebut memainkan dimensi tiga dan frontality dari keempat sosok dengan kesadaran yang langka untuk seni Mesir Kuno.
Penelitian di Saqqara masih terus berlangsung dan dilakukan oleh para ilmuwan dari Museum Nasional Antik di Leiden dan Museum Mesir di Turin, Italia. Penemuan ini tentunya akan membantu para ilmuwan untuk mengungkap lebih banyak lagi tentang sejarah Mesir Kuno.