Mahfud MD Tanggapi Aksi Indonesia Gelap: Tidak Seluruhnya Gelap
Beritabaru.co – Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam), Mahfud MD, menanggapi aksi demonstrasi bertajuk Indonesia Gelap yang ramai dilakukan mahasiswa sebagai bentuk protes terhadap kebijakan pemerintah. Menurut Mahfud, meskipun ada kritik yang perlu disampaikan, tidak semua aspek pemerintahan saat ini bisa disebut gelap.
“Tidak seluruhnya gelap, ada juga yang terang dan yang terang itu tidak perlu diprotes kan,” kata Mahfud saat ditemui di UGM, Sleman, DIY, Kamis (20/2).
Ia mencontohkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) serta kebijakan efisiensi anggaran yang dijalankan Presiden Prabowo Subianto sebagai hal positif yang patut diapresiasi.
“Efisiensi, siapa yang bilang efisiensi itu jelek. Sejak zaman Orde Baru kita marah karena negara tidak efisien, lalu reformasi juga keluhannya tidak efisien. Lalu, pak presiden, pemerintah sekarang memprogramkan efisiensi,” ujar Mahfud.
Indonesia Gelap Jadi Sorotan Mahasiswa
Aksi Indonesia Gelap yang digelar mahasiswa di berbagai daerah dinilai sebagai bentuk kekecewaan terhadap kebijakan pemerintah, termasuk efisiensi anggaran hingga Rp306,69 triliun yang berdampak pada pelayanan publik dan program-program lainnya.
Mahfud mengakui bahwa unjuk rasa merupakan hak demokrasi, tetapi ia mengingatkan agar kritik tetap dilakukan secara proporsional.
“Mungkin isi dari atau materi dari protes-protes itu mungkin benar juga, tetapi kita tidak boleh bersikap nihilis, tidak boleh selalu berpandang setiap yang dilakukan oleh pemerintah misalnya salah, tidak,” tegasnya.
Mahfud MD: Kritik Perlu, Tapi Jangan Nihilis
Mahfud menekankan bahwa kritik terhadap pemerintah adalah hal yang wajar, tetapi harus tetap berimbang.
“Gerakan-gerakan yang sekarang timbul, ya silakan nanti dinilai dan diolah sendiri oleh pemerintah melalui proses-proses yang demokratis,” katanya.
Ia juga menyoroti reshuffle kabinet yang baru saja dilakukan Presiden Prabowo, yang menurutnya perlu diberi waktu sebelum dinilai secara sepihak.
“Beberapa misalnya yang kemarin ada reshuffle orang lalu nyinyir, menurut saya ya kita tunggu, mungkin akan memperbaiki keadaan misalnya di bidang pendidikan tinggi,” ujarnya.
Dengan pernyataan ini, Mahfud MD berharap agar publik tetap kritis terhadap pemerintah, tetapi juga mampu mengapresiasi sisi positif dari kebijakan yang diambil.