Luhut Sebut Indonesia Terbaik Penanganan Covid-19 Se-Asia
Berita Baru, Jakarta – Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim kondisi dan perkembangan kasus virus corona (Covid-19) di Indonesia akhir-akhir ini menjadi yang terbaik dibandingkan negara-negara Asia lainnya.
Koordinator PPKM Jawa-Bali itu mengatakan Indonesia berhasil mengendalikan pandemi Covid-19 dengan cepat. Kendati kasus meningkat, namun menurutnya tingkat rawat inap rumah sakit dan angka kematian masih terkendali.
“Covid di Indonesia di Asia masih terbaik dan di dunia salah satu negara yang terbaik,” kata Luhut dikutip dari situs resmi Kemenko Marves, Senin (8/8).
Dengan terkendalinya pandemi Covid-19 itu, Luhut juga mengklaim pertumbuhan ekonomi di Indonesia jauh lebih baik dari semua negara di dunia. Hal tersebut menurutnya tercermin dari pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,44 persen pada kuartal II 2022. Angka ini, kata Luhut, di atas prediksi yang hanya mencapai 5,2 persen.
Ia juga menginformasikan, pada tahun ini, Indonesia dipilih menjadi tuan rumah Presidensi KTT G20. Adapun KTT G20 tahun ini fokus pada tiga aspek, yaitu memperkuat arsitektur kesehatan global, transformasi digital, dan transisi energi.
“Saat ini Indonesia aktif menjalin kerja sama dengan berbagai negara di dunia, ini tentunya untuk mendorong kolaborasi Indonesia di tingkat global,” ujarnya.
Sementara itu, jumlah kasus warga yang terinfeksi virus corona di Indonesia terus mengalami fluktuasi setiap pekannya. Misalnya, setelah dua pekan lalu mengalami kenaikan, pada sepekan terakhir kasus Covid-19 mingguan turun dibandingkan pekan lalu.
Tercatat selama periode 25-31 Juli, jumlah kumulatif kasus konfirmasi Covid-19 dalam sepekan berjumlah 38.756 kasus. Sementara pada periode sepekan setelahnya atau selama periode 1-7 Agustus, kasus Covid-19 berjumlah 37.880.
Namun demikian, perkembangan jumlah kasus kematian warga akibat Covid-19 juga menunjukkan tren kenaikan. Selama periode 25-31 Juli, kasus kematian Covid-19 berjumlah 91 kasus. Jumlah itu lebih tinggi dibandingkan data kematian sepekan terakhir yang mencatatkan 102 kasus kematian.