Lawan Korupsi Lewat Lukisan
Berita Baru, Makassar – Aktivis yang tergabung dalam Masyarakat Anti Korupsi Sulsel (MARS) berkolaborasi dengan seniman Makassar Art Initiative Movement (MAIM) menyuarakan perlawanan terhadap korupsi dalam bentuk karya seni lukis.
Aksi kreatif performance art dengan tema ‘Seni Melawan Korupsi’ yang dilakukan di bawah Jembatan Layang Makassar, Kamis (8/12) kemarin ini, digelar dalam rangka memperingati Hari Anti Korupsi.
Ketua Anti Corruption Committee (ACC) Sulawesi Abdul Kadir mengatakan bahwa performance art ini memiliki tiga isu sentral yang diangkat dan dituangkan dalam bentuk seni lukisan yaitu soal penegakan hukum, demokrasi, dan sikap anti korupsi.
“Pertama soal demokrasi soal kebebasan berpendapat kebebasan berekspresi, kemudian kriminalisasi dan seterusnya, kedua soal penegakan hukum dimana dilihat dari konteks pemberantasan korupsi hari ini, penegakan hukum tidak berjalan dengan baik,” kata Ketua ACC Sulawesi, Abdul Kadir, dalam keteranganya.
Abdul Kadir melihat, selama ini sikap anti korupsi yang disampaikan oleh pemerintah hanya sebatas gimmick. Karena tidak pernah dilaksanakan secara maksimal di lapangan.
“Sikap anti korupsi itu bukan sikap yang ditorehkan dan dijalankan secara serius oleh pemerintah nah berdasar isu tadi itu yang dituangkan dalam lukisan hari ini,” sambungnya.
Lebih lanjut ia menuturkan bahwa pelukis yang tampil dalam performance art ini berasal dari berbagai macam profesi seperti dosen, seniman hingga ASN. “Kami memberikan masukan kepada mereka (Pelukis) untuk dituangkan di sini terkait soal sikap anti korupsi,” kata Abdul Kadir.
Abdul Kadir juga melaporkan, sedikitnya sekitar sembilan lukisan telah selesai dalam menuangkan hasil kritikan para aktivis. “Salah-satu lukisan terlihat menggambarkan kondisi dua pejabat publik yang terlihat menjulurkan lidahnya melihat dua potong kue,” terangnya.
Aksi ini juga berkolaborasi dengan LBH Makassar, Forum Informasi dan Komunikasi Organisasi Non Pemerintah (FIK ORNOP) Sulawesi Selatan (Sulsel), Aliansj Jurnalis Independen (AJI) Makassar, Forum Studi Isu-Isu Strategis (FOSIS), LBH Pers Makassar, Korsosium Pembaruan Agraria (KPM Sulsel), Gusdurian Makassar, Kontras Sulawesi serta Lembaga Advokasi Pendidikan Anak Rakyat (LAPAR Sulsel).