Kunjungi Kampung Bistik, Cak Thoriq Cari Solusi Bagi Warga yang Tinggal di Rumah Tak Layak Huni
Berita Baru, Jawa Timur – Bupati Lumajang, Jawa Timur, Thoriqul Haq tindak lanjuti keluhan 24 KK, penghuni rumah bedeng atau kamaran blok Bistik, PTPN XII Kertowono di Desa Gondoruso, Kecamatan Pasirian, terkait kondisi rumah tidak layak huni.
Melalui akun Twitter pribadinya, @thoriqul_haq, ia membagikan momen kunjungannya ke lokasi tersebut. Bupati yang akrab disapa Cak Thoriq itu berdialog langsung dengan warga untuk memberikan alternatif solusi yang segera mungkin bisa dilakukan.
Dalam video yang dibagikan Cak Thoriq, untuk menuju rumah bedeng yang terletak di antara perbukitan itu, harus melalui jalan tanah yang cukup sulit. Selain sempit, sepanjang jalan juga banyak yang berlubang sehingga membutuhkan kendaraan khusus untuk sampai di lokasi ini.
Di kampung Bistik, terlihat deretan rumah bedeng yang telah bertahun-tahun dihuni para pekerja perkebunan ini, kondisinya cukup memprihatinkan, karena banyak kerusakan di hampir seluruh bagian rumah semi permanen ini.
Bahkan, bagian atas seng rumah, sudah banyak yang berkarat bahkan lepas. Sementara bagian dinding yang terbuat dari papan triplek, juga sudah mulai rapuh dan rusak, serta beberapa diantaranya lepas.
“Saya hari ini ke perkampungan perkebunan PTPN 12 KERTOWONO, namanya KAMPUNG BISTIK di Desa Gondoruso. Dulu mereka adalah keluarga pekerja perkebunan kopi dan kakao. Karena kondisi hasil perkebunan dari PTPN 12 menurun, mereka-pun tidak lagi bisa mengharapkan hasil sebagai pekerja perkebunan,” tulis Cak Thoriq, sebagaimana dikutip Kamis (11/5).
“Karena itu mereka sebagian beralih pekerjaan, ada yang membuat gula merah, beternak, tanam pisang. Saat ini, mereka terkendala tempat tinggal yang tidak layak, karena lahan milik perkebunan PTPN 12 yang membatasi aturan perbaikan rumah mereka,” sambungnya.
Kader aktivis PMII itu menjelaskan bahwa warga Kampung Bistik merupakan warga Lumajang yang berhak mendapat kehidupan yang layak, dan tempat tinggal yang layak. Oleh karena itu Cak Thoriq berusaha mencari solusi terbaik.
“Kalau saran saya, kalau mau pindah itu lebih baik. Nanti tinggal saya yang disampaikan ke manajemen PTPN XII Kertowono, dimusyawarahkan dulu. Kami akan bantu soal perbaikan rumahnya,” terang Cak Thoriq kepada awak media.
Rumah yang ditempati selama puluhan tahun tersebut merupakan milik PTPN XII Kertowono, tapi kondisinya sudah memprihatinkan. Bahkan tidak layak huni. Selain itu, akses menuju Bestik juga sulit.
Cak Thoriq memberikan alternatif untuk difasilitasi bersama PTPN XII Kertowono, agar menempati hunian lain milik PTPN XII Kertowono yang lebih layak, di kawasan lain. Dengan begitu, masyarakat lebih nyaman menjalani kehidupan sehari-hari.
“Semua bisa dimusyawarahkan, tidak ada yang tidak bisa diselesaikan. Kami ada beberapa tawaran, PTPN XII juga memberikan alternatif apakah pindah ke Kajaran, apakan pindah di Kaliwelang, ada juga di daerah Telpuk. Saya berharap solusi alternatif tersebut bisa disikapi warga dengan bijak,” lanjutnya.