Korban Tragedi Kanjuruhan Asal Bawean Dirujuk ke RSUD Ibnu Sina, Wabup Gresik Jamin Biaya Pengobatan Gratis
Berita Baru, Gresik – Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah mengunjungi Deby Fadhilah, korban tragedi Stadion Kanjuruhan asal Kecamatan Tambak, Pulau Bawean yang kini tengah mendapatkan penanganan intensif di RSUD Ibnu Sina Gresik. Dia pun memastikan seluruh biaya pengobatan pasien gratis ditanggung Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik.
Sedikit mengulas kilas balik, perempuan berusia 21 tahun ini diketahui mengalami iritasi mata akibat tembakan gas air mata. Tak hanya itu, dia juga mengalami luka bagian kaki karena terinjak-injak di pintu 14 Stadion Kanjuruhan saat berusaha keluar dari Stadion usai pertandingan Arema FC melawan tim tamu Persebaya pada Sabtu (1/10) lalu.
Dalam kondisi mengalami iritasi mata dan luka, Deby dilarikan ke puskesmas di Kepanjen malam itu juga. Namun karena banyak pasien yang datang dengan kondisi lebih parah. Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) semester 9 ini akhirnya dirawat selama beberapa hari di rumah warga yang berada di Kepanjen.
Deby sendiri tidak memberitahu orang tuanya jika menjadi korban tragedi Kanjuruhan. Ditambah lagi, namanya tidak tercantum di daftar nama korban yang berada di posko. Hingga akhirnya, dia menelepon keluarganya dalam kondisi kepepet karena sudah dirawat berhari-hari di rumah warga. Pihak keluarga Deby yang ada di Gresik kaget dan langsung menjemput Deby ke Kepanjen Malang. Deby langsung dibawa ke Gresik dan menjalani rawat jalan di RS Semen Gresik.
Mengetahui warganya ada yang kembali menjadi korban, Pemkab Gresik langsung bergerak cepat. Membawa Deby menuju RSUD Ibnu Sina Gresik, Jumat (7/10/2022) pagi. Deby mengalami membengkak di bagian bola mata hingga berwarna gelap karena efek gas air mata.
“Tadi sudah dibawa ke RSUD Ibnu Sina Gresik, alhamdulilah kondisinya membaik langsung mendapat perawatan intensif di RSUD Ibnu Sina,” ucap Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah.
Deby ternyata tidak sendiri, dia bersama kedua temannya yang berasal dari Bawean saat menonton Arema melawan Persebaya. Kedua temannya bernama Wa Aniya dan Siti Nursakina. Mereka berdua berasal dari Desa Tanjungori, Kecamatan Tambak. Mereka mengalami luka ringan. Hanya lecet di bagian kaki karena terinjak saat keluar stadion.
“Semua biaya pengobatan gratis ditanggung Pemkab Gresik,” ucap Wakil Bupati perempuan pertama di Kabupaten Gresik ini.
Diketahui, warga Gresik lainnya yang menjadi korban tragedi Kanjuruhan bernama M. Refo (19) warga Manyar mengalami patah kaki saat menyelamatkan balita di Stadion. Kemudian korban meninggal dunia bernama Hadiyatus Tsaniah, warga Desa Banyuurip, Kecamatan Ujungpangkah.