Khofifah: Logistik 16 Provinsi Indonesia Timur Tergantung Dari Jawa Timur
Berita Baru, Surabaya – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan berbagai laporan hasil kinerja kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi), hari ini Kamis (25/6) di Gedung Negara Grahadi Surabaya.
Salah satu laporan yang disampaikan Khofifah adalah kinerja sektor perdagangan barang dan jasa pada triwulan I tahun 2020. Ia menjelaskan bahwa meski dalam keadaan Pandemi COVID-19, sektor perdagangan dan jasa di Jawa Timur masih berhasil memberikan kontribusi sebesar 20,70% secara nasional.
“Kami ingin melaporkan bahwa, sebetulnya Jatim pada saat pandemi inipun, masih berkontribusi 20,70% secara nasional”. Tutur Khofifah dalam sambutannya di hadapan Presiden Jokowi.
Khofifah menguraikan bahwa nilai ekspor perdagangan dalam negeri Jawa Timur sebesar Rp39,15 triliun. Hal itu dicapai berkat strategi misi dagang antar-provinsi, dimana 16 provinsi di Kawasan Indonesia timur sebagian besar logistiknya sangat tergantung dari Jawa Timur.
“Oleh karena itu kami sangat menjaga, apakah produksi padi, produksi telor, produksi ayam, produksi daging, yang 16 provinsi di Indonesia Timur sangat tergantung dari Jawa Timur, kami sangat menjaga itu”. Jelasnya.
Meskipun kinerja ekspor perdagangan dalam negeri Jawa Timur di tengah pandemi COVID-19 cukup bagus, tetapi Khofifah mengaku bahwa target pencapaian nilai transaksi sampai akhir Desember 2020 hanya mampu mencapai Rp156,66 triliun, atau lebih rendah Rp29,1 triliun dibandingkan dengan tahun 2019 yang telah mencapai Rp185,7 triliun.
“Jikalau koordinasi dengan tim perekonomian di pusat, bahwa apa yang menjadi mandat dari bapak Perpres 80 tahun 2019 itu bisa kami lakukan, maka harapan kami kekurangan 29 triliun itu kita bisa dapatkan support dari nilai transaksi perdagangan yang lainnya”. Harapnya.