Khofifah Ajak Semua Pihak Berkontribusi dalam Pengurangan Emisi Karbon
Berita Baru, Jakarta – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak semua pihak untuk ikut berkontribusi dalam mempercepat pengurangan emisi karbon gas rumah kaca, salah satunya melalui penanaman mangrove.
“Menjaga daya dukung alam dan lingkungan menjadi tanggung jawab bersama. Jadi, saya mengajak berbagai elemen, baik lembaga pemerintah, organisasi masyarakat, swasta dan lain sebagainya untuk turut merehabilitasi kawasan mangrove di Jawa Timur,” kata Khofifah di Lamongan, Minggu.
Khofifah saat menghadiri acara “Yuk Ke Laut!” di Pantai Pengkolan, Desa Kandang Semangkong, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, mengatakan rehabilitasi penting untuk melestarikan kawasan mangrove dalam menghadapi perubahan iklim dan pemanasan global.
“Kehadiran tanaman mangrove diharapkan mampu melindungi pantai dari abrasi, energi gelombang tsunami, memperbaiki habitat di pantai dan memperbaiki ekosistem pesisir pantai,” katanya.
Khofifah mengakui bahwa wilayah pesisir dan laut memiliki arti yang strategis dan penting. Ekosistem pesisir berperan sangat besar untuk menjaga kelestarian ekosistem laut, sekaligus menjaga sumber daya alam yang ada di dalamnya.
“Keberlanjutan ekosistem pesisir bergantung pada pengelolaan yang dilakukan secara baik oleh seluruh elemen masyarakat. Untuk itu, kami mengajak seluruh elemen masyarakat serta semua instansi untuk bersama-sama bersinergi menjaga kelestarian ekosistem pesisir,” tuturnya.
Ia mencatat, Provinsi Jatim memiliki pantai sepanjang 3.498 kilometer, dengan pengelolaan wilayah laut sekitar 126.672 kilometer persegi yang melintasi 22 kabupaten/ kota berpesisir.
“Pemprov Jatim melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (Diskanla) juga terus melakukan beberapa kegiatan, di antaranya revitalisasi pelabuhan perikanan, pemulihan sumber daya ikan melalui underwater restocking, bantuan hibah alat penangkapan ikan, penguatan produksi budi daya laut, peningkatan daya saing produk hasil olahan UMKM,” katanya.
Ia berharap, upaya tersebut tidak hanya menjaga ekosistem pesisir, tapi juga budaya dan disiplin masyarakatnya.