Ketenangan Irene Mampu Kalahkan Dewa Kipas
Berita Baru, Olahraga – Dadang Subur atau yang lebih dikenal dengan sebutan Dewa Kipas menyerah pada ronde ketiga ketika melawan Grand Master (GM) catur Irene Kharisma Sukandar. Dengan kekalahan itu, Dewa Kipas yang dihabisi tiga ronde oleh Irene pun mengaku kalah dalam pertarungan persahabatan catur tersebut.
Sebenarnya pertandingan catur antara GM Irene vs Dewa Kipas yang dilangsungkan pada Senin (22/3) itu digelar selama empat ronde. Akan tetapi, Dewa Kipas sudah kalah tiga ronde dari Irene, dia pun akhirnya menyerah.
Kekalahan Dewa Kipas berakhir di ronde ketiga, di mana GM Irene Kharisma bermain dengan memakai pion putih. Irene menerapkan langkah yang variatif dan berbeda dari ronde pertama ketika menjalankan pion putih juga.
Sedangkan Dewa Kipas sendiri, kembali lebih sering menggunakan kuda dan kembali menahan gajahnya. Dewa Kipas juga lagi-lagi bermain bertahan dan menunggu pergerakan dan serangan dari Irene.
Pada pertengahan permainan, ketika pertarungan benar-benar berjalan menarik dan sengit, Dewa Kipas lagi-lagi salah langkah. Sebab ketika dia memainkan menterinya, hal itu justru menyebabkan Irene mampu memajukan kudanya dan GM catur wanita pertama itu memberikan dua ancaman kepada dua bidak catur Dewa Kipas.
Sebelumnya, pada babak pertama Irene yang menggunakan pion putih dan langsung berupaya menguasai permainan. Sedangkan Dewa Kipas sendiri malah memilih untuk memainkan pertahanan caro-kann agar bisa bertahan pada babak pertama ini.
Irene terus mengirim tekanan bagi Dewa Kipas. Hingga akhirnya, Dewa Kipas melakukan kesalahan lalu dengan mudahnya Irene memakan satu perwira dari Dadang. Oleh karena kesalahan itu, Irene semakin mudah menerapkan langkahnya dan tidak lama Irene berhasil memenangkan pertandingan babak pertama.
Pada babak kedua, Dewa Kipas mendapat giliran menggunakan pion putih. Tapi lagi-lagi pada awal laga, Dewa Kipas malah memilih untuk tidak memainkan bidak gajahnya dan dia malah lebih banyak bermain kuda.
Yang menarik, Dewa Kipas pun bermain lebih tenang dan santai, bahkan tampak tak terburu-buru dalam membalas kekalahan di babak pertama. Dewa Kipas lantas mampu membuat perlawanan yang berarti bagi Irene.
Bahkan, pada pertengahan permainan, jumlah waktu yang dimiliki Irene jauh lebih sedikit, sebab ia jauh lebih banyak memakan waktu ketika berpikir. Hal itu jelas menguntungkan bagi sang Dewa Kipas.
Akan tetapi, Irene pelan-pelan kembali menemukan ritme permainannya, tenang dan melangkahkan pionnya untuk mengancam Dadang Subur. Lagi-lagi Dadang Subur melakukan blunder dan dia semakin tertekan.
Tak lama Dewa Kipas akhirnya menyerah karena peluang menangnya sudah berakhir pada ronde kedua itu.