Kesenjangan Vaksin Antarnegara Menjadi Perhatian Indonesia di KTT ASEAN-Eropa
Berita Baru, Jakarta – Presiden Joko Widodo menegaskan kesenjangan vaksinasi antarnegara masih lebar. Kesenjangan vaksin ini menjadi salah satu perhatian Indonesia dalam KTT ASEAN-Eropa (ASEM).
“Presiden antara lain sampaikan, masih lebarnya kesenjangan vaksinasi antarnegara. Sebanyak 64,99 persen populasi negara kaya telah menerima 1 dosis vaksin, sedangkan negara miskin baru 6,48 persen,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi usai pertemuan, Jumat (26/11).
Ia menambahkan, dalam keadaan ini, hampir 80 negara tidak akan mencapai target vaksinasi 40 persen populasi di akhir tahun ini.
Presiden menegaskan, kata Retno, pentingnya memastikan agar semua negara dapat mencapai target vaksinasi yang dicanangkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Banyak hal yang dapat dilakukan, antara lain realisasi komitmen dose-sharing segera, peningkatan produksi vaksin global, dan penguatan kapasitas penyerapan negara penerima vaksin.
“Untuk jangka panjang, kata Retno, Presiden juga mengajak mitra ASEAN memperkuat tata kelola dan arsitektur kesehatan global, termasuk melalui traktat pandemi dan mekanisme baru pembiayaan kesehatan bagi negara berkembang,” lanjutnya.
Retno menambahkan, isu penguatan arsitektur kesehatan global juga akan menjadi agenda utama presidensi Indonesia di G20 pada 2022.
Sebanyak 50 dari 51 negara pemimpin negara anggota ASEAM hadir dalam KTT yang digelar secara daring tersebut. Hadir pula dalam pertemuan ini Presiden Dewan Eropa, Presiden Komisi Eropa, dan Sekjen ASEAN.
KTT ini diselenggarakan di bawah keketuaan Kamboja. Tema yang diangkat dalam KTT ini adalah ‘Strengthening Multilateralism for Shared Growth’.