Kenang KH Nawawi, Cak Udin: Beliau Sukses Menjembatani Pesantren Salaf dengan Kholaf
Berita Baru, Jakarta – Kabar duka menyelimuti umat Islam Nusantara. Ya, ulama khos nan karismatik, KH Nawawi Abdul Djalil, telah wafat karena sakit setelah dirawat di RSUD Bangil, Pasuruan, Minggu (13/6).
Sekjen DPP PKB Hasanuddin Wahid mengenang sosok Kiai Nawawi sebagai pribadi yang menjembatani konsep pesantren salaf dan kholaf.
“Kita semua kehilangan sosok ulama yang sangat tawaduk. Beliau telah sukses menjembatani antara pesantren salaf dan kholaf,” ujar Cak Udin, sapaan akrabnya, Minggu (13/6).
Menurut informasi, pesantren salaf merupakan model pembelajaran klasik yang mengkaji kitab-kitab kuning. Sedangkan pesantren kholaf, yakni pesantren yang memberikan mata pelajaran umum di madrasah dengan sistem klasikal.
Anggota DPR RI Dapil Malang Raya itu mengenang sosok almarhum sebagai kiai alim yang sangat salaf tapi berpikiran modern.
Pondok pesantren Sidogiri sebagai pesantren salaf tertua di Indonesia tetap teguh menjunjung tinggi ajaran salafi. Bahkan, ujar Cak Udin sapaan akrabnya, KH Nawawi istiqomah meneruskan ajaran salafi di pesantren meskipun di tengah santernya arus globalisasi.
Menurut Cak Udin, KH Nawawi dikenal sebagai seorang yang memiliki pendirian kuat. Perannya kepada bangsa, negara dan agama akan terus dikenang sepanjang masa.
“Salah satu gerakan yang dilakukan adalah membawa pesantren dengan model pesantren berdikari dan mandiri melalui model pengembangan BMT-BMT Syariah,” pungkasnya.