Kemenkeu Naikkan Anggaran Pendidikan dan Kesehatan di APBN 2025
- 21/05/2024
- Subscribe
“Kami menyadari pertumbuhan ekonomi tinggi juga harus disertai peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat,” ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Rapat Paripurna DPR tentang Penyampaian Pemerintah terhadap Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal di Jakarta, Senin (20/5/2024).
Untuk tahun 2025, anggaran pendidikan dialokasikan sebesar Rp708,2-741,7 triliun, lebih tinggi dari anggaran tahun ini yang sebesar Rp665,02 triliun. Dana ini akan digunakan untuk berbagai program seperti peningkatan gizi anak sekolah, penguatan mutu sekolah, perbaikan sarana dan prasarana, peningkatan angka partisipasi kasar PAUD dan perguruan tinggi, penguatan kualitas tenaga pengajar, serta penguatan vokasional.
Sementara itu, anggaran kesehatan 2025 diperkirakan berkisar antara Rp191,5 triliun hingga Rp217,8 triliun, naik dari Rp185,2 triliun pada APBN 2024. Anggaran ini akan dimanfaatkan untuk mendorong efektivitas program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), akselerasi penurunan stunting dan kasus penyakit menular, penguatan fasilitas kesehatan, serta penambahan bantuan gizi bagi balita dan ibu hamil.
Menkeu Sri Mulyani juga menjelaskan bahwa rancangan Kebijakan Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) untuk tahun anggaran 2025 telah dikomunikasikan dengan tim pemerintahan mendatang, yaitu Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. “Kami terus berkomunikasi dengan tim maupun orang-orang yang ditunjuk oleh Pak Prabowo, sehingga apa yang kita tuangkan bisa sedapat mungkin memasukkan seluruh aspirasi agar program dan prioritas pembangunan pemerintahan baru tetap bisa berjalan tanpa harus menunggu waktu,” ujarnya.
Dalam rancangan KEM-PPKF, defisit APBN 2025 ditargetkan berada dalam rentang 2,45-2,82 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Pendapatan negara dipatok pada kisaran 12,14-12,36 persen dari PDB, sementara belanja negara diperkirakan pada kisaran 14,59-15,18 persen dari PDB. Rasio utang akan dikendalikan pada kisaran 37,98-38,71 persen dari PDB.
Asumsi makro lainnya mencakup target pertumbuhan ekonomi di rentang 5,1-5,5 persen, yield SBN Tenor 10 Tahun pada kisaran 6,9-7,3 persen, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di rentang Rp15.300-Rp16.000, dan inflasi pada kisaran 1,5-3,5 persen. Harga minyak mentah Indonesia diperkirakan sebesar 75-85 dolar AS per barel, lifting minyak bumi 580-601 ribu barel per hari, dan lifting gas 1.004-1.047 ribu barel setara minyak per hari.