Keluarga Mahasiswa Bangkalan Ramaikan HUT Kota Jogja yang ke-76
Berita Baru, Daerah – Keluarga Mahasiswa Bangkalan Yogyakarta (KMBY) turut meramaikan gelaran seni budaya lintas suku yang diinisiasi oleh Pemerintah Kota Jogja pada Sabtu (10/6). Parade tersebut merupakan bagian dari perayaan HUT Kota Jogja yang ke-76 tahun.
KMBY sendiri menampilkan kesenian Tari Tanduk Majeng dan pencak silat khas Madura dengan memakai baju loreng merah-putih. Selain dua kesenian itu, KMBY juga melakukan atraksi dengan memakan bara api yang mendapat teriakan histeris dan tepuk tangan yang meriah dari penonton yan hadir.
Ketua KMBY, Irfan Maulana sangat mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh Pemkot Jogja. Baginya, perayaan tersebut menjadi bukti kuatnya persaudaraan bangsa Indonesia tanpa pandang suku, ras, dan agama.
“Selain untuk mempertukarkan seni dan kebudayaan, yang lebih penting dari itu gelaran parade ini juga bisa menjadi ajang menjaga jalinan yang harmonis dengan suku dan etnis lainnya yang harus selalu dirawat,” jelas Irfan kepada Beritabaru.co pada Minggu (11/10),
“Keluarga Mahasiswa Bangkalan Yogyakarta (KMBY) akan terus berupaya terlibat dalam acara-acara kebudayaan sebagai upaya menjalin silaturahmi antar suku dan menjaga kearifan lokal Masyarakat Madura,” pungkasnya.
Mulanya, parade seni budaya lintas suku yang dilakukan oleh Pemkot Jogja dijadwalkan berlangsung pada Sabtu (3/6). Namun karena ada kendala, maka diundur pada hari Sabtu (10/6).
Parade tersebut dimulai dengan arak-arakan dari depan kantor DPRD Kota Jogja dan finis di Titik Nol KM.
Ketua Kesbangpol Jogja, Wiwid Widyastuti menegaskan bahwa parade lintas suku di Jogja itu memang diniatkan sebagai bagian dari menjaga persatuan dan ketenteraman masyarakat.
“Rencananya pawai ini untuk jadi ajang pertemuan lintas budaya, suku, etnis, dan semacamnya agar Kota Jogja makin rukun dan tentram, dimeriahkan oleh beragam elemen masyarakat,” ujarnya.
Selain KMBY, parade seni budaya tersebut dimeriahkan oleh Drumband Gema Dirgantara STTKD Yogyakarta, Barongsai dan liong (Tionghoa), Bergodo, Tarian Caci NTT, Tari Etawari (Papua), Balenganjur (Bali), Tari mangket, Gamelan Jawa Barat, Tari Guel Aceh, Silat Madura dan lain sebagainya.