Keluarga Besar Polri Berduka, Anggota Densus 88 Meninggal Ditusuk Teroris Uzbekistan
Berita Baru, Jakarta – Juru Bicara Densus 88 Antiteror menyampaikan bahwa anggotanya, Bripda Dhendri Ahmad Septian meninggal dunia ditusuk kelompok teroris Uzbekistan.
Meninggalnya anggota Densus 88 Bripda Dhendri ini menjadi kabar duka yang menyelimuti keluarga besar Kepolisian Republik Indonesia (Polri).
“Benar, (Bripda Dhendri) meninggal,” kata Kombes Aswin Siregar, sebagaimana dikutip dari pemberitaan detikcom, Jumat (21/4).
Berbagai informasi melaporkan bahwa Bripda Dhendri tutup usia di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading. Ia menghembuskan napas terakhir pada, Kamis (20/4), pukul 11.15 WIB.
Pada Jumat (14/4) pekan lalu, Aswin mengungkap kondisi terkini Bripda Dhendri yang masih dirawat di ruang intensive care unit (ICU).
“Untuk anggota Densus 88, 1 masih di ICU, Bripda Dendri masih di ICU,” kata Aswin saat itu.
Diketahui, penusukan Bripda Dhendri bermula saat Densus 88 Antiteror Polri menangkap 4 warga negara (WN) Uzbekistan karena melakukan propaganda terorisme di media sosial (medsos).
Inisial keempat teroris WN Uzbekistan tersebut adalah BA alias JF (32), OMM alias IM (28), BKA (40), dan MR (26).
Mereka ditempatkan di Rumah Detensi Kanim Imigrasi Kelas I Jakarta Utara. Namun empat WN Uzbekistan itu sempat melarikan diri dengan menyerang tiga petugas Imigrasi dan 2 anggota Densus 88 yang ditugaskan berjaga.
Satu petugas Imigrasi tewas akibat penyerangan tersebut. Sedangkan dua polisi terluka, yakni Bripda Dhendri dan Bripda Ghozali Bahrain.
Dua di antara empat WN Uzbekistan yang melarikan diri pun akhirnya kembali diamankan. Sementara itu, satu orang berinisial BA tewas diduga bunuh diri.