Kasus Terkonfirmasi Positif COVID-19 Harian Nasional Bertambah 1.264
Berita Baru, Jakarta – Satuan Tugas Penanganan COVID-19 melaporkan, kasus terkonfirmasi positif COVID-19 harian nasional bertambah 1.264 kasus pada Sabtu hingga pukul 12.00 WIB, sehingga total angka terkonfirmasi sejak Maret 2020 sebanyak 6.066.908 kasus.
Kasus aktif nasional naik 736 orang, sehingga total saat ini mencapai 8.062 kasus. Sementara angka kesembuhan bertambah 523 orang, dengan demikian total angka sembuh sejak Maret 2020 sebanyak 5.902.162 jiwa.
Adapun kasus meninggal dunia harian bertambah lima orang, secara akumulasi menjadi 156.684 jiwa
Khusus DKI Jakarta melaporkan angka terkonfirmasi harian tertinggi mencapai 733 kasus, 291 jiwa sembuh, dan nihil kasus kematian.
Kemudian Jawa Barat 200 orang terkonfirmasi positif COVID-19, terdata 64 jiwa sembuh, dan satu orang meninggal dunia.
Kemudian Banten 142 terkonfirmasi positif, 84 sembuh, dan nihil kematian. Jawa Timur di urutan keempat dengan 73 kasus positif, 53 sembuh, dan nihil kematian.
Sementara Bali melaporkan 42 kasus positif, 10 jiwa sembuh, dan nihil kematian.
Adapun spesimen yang diperiksa mencapai 63.109 spesimen dan yang dinyatakan suspek sebanyak 3.606 jiwa.
Sebelumnya, Kepala Subbid Dukungan Kesehatan Bidang Darurat Satgas COVID-19 Alexander K. Ginting menyebutkan, kenaikan kasus COVID-19 saat ini dipicu perubahan varian virus yang dibarengi pelonggaran kepatuhan masyarakat pada protokol kesehatan.
“Setiap ada perubahan varian, mengakibatkan kejadian kenaikan kasus yang dibarengi faktor lain seperti pelonggaran protokol kesehatan di masyarakat, individu, keluarga, dan komunitas,” kata Alexander Ginting.
Pada Januari hingga Maret 2021, Indonesia berada di fase darurat yang ditandai angka kasus aktif meningkat 100 ribu hingga 175 ribu.
Pada Mei hingga Juli 2021, kata Alexander, kasus aktif mencapai 550 ribu kasus. “Pada puncak di bulan Juli, ada varian baru Delta. Kalau Januari original strain Wuhan,” katanya.
Melalui penanggulangan yang komprehensif dan imunitas dari vaksin, Indonesia masuk fase pengendalian pandemi sekitar September, Oktober, November 2021.
Tapi pada 16 Desember 2021, Indonesia kembali mengalami kenaikan kasus yang memuncak pada bulan Februari-Maret 2022 dan bersamaan dengan kemunculan Omicron dan subvarian BA.1 dan BA.2, BA.3.
“Baru pada April 2022, kita mengalami pelandaian karena penularan yang bisa ditanggulangi, tapi juga karena imunitas tubuh yang sudah terbangun. Vaksinasi dosis lengkap sudah 80 persen dan sudah tercapai 54 juta orang di-booster (dosis penguat),” katanya.