Kapolsek Kopang Buka Pelatihan 30 Tukang Proyek Padat Karya
Berita Baru, Lombok Tengah – Polsek Kopang bersama Forum Komunikasi Pemerintah Kecamatan (Forkopimca) Kopang, Kabupaten Lombok Tengah bersinergi dengan Pemerintah Desa Kopang Rembiga dan Desa Montong Gamang menggelar pelatihan bersama menyambut dimulainya proyek padat karya.
Pelatihan bersama Tukang Proyek Padat Karya tersebut bertujuan melahirkan tenaga kerja yang berkualitas tersebut dibuka langsung oleh Kapolsek Kopang, AKP Suherdi.
Dalam sambutannya, Kapolsek Kopang AKP Suherdi mengatakan, seiring kemajuan tekhnologi saat ini, tentunya diperlukan keahlian dibidang masing-masing, termasuk para tukang ataupun tenaga kerja. Sehingga dengan keahlian tersebut, nantinya tidak menjadi tukang dan tenaga kerja terbelakang, termasuk dalam proyek program padat karya di Kecamatan Kopang.
“Program seperti ini sangat kita dukung, apalagi sekarang di era kemajuan zaman. Kita dituntut untuk serba bisa, sehingga kita bisa menjadi tukang dan tenaga kerja yang berkualitas, dan program padat karya ini tepat sasaran,” katanya.
Kapolsek Kopang juga mengingatkan masyarakat untuk menjaga dan meningkatkan keamanan di masing-masing wilayah juga tak kalah pentingnya harus kondusif, lebihnya lagi situasi pandemi Covid-19.
“Aparat kepolisian sudah ada di masing-masing desa dan kelurahan. Di desa ada namanya kamtibmas, silahkan jika ada masalah jangan sungkan-sungkan untuk laporkan,” pintanya
Hadir pula dalam pelatihan tersebut Camat Kopang, Perwakilan PUPR BPPW NTB, Kades Kopang Rembiga, KSM, BKM, Tim pasilitator dan Peserta pelatihan sebanyak 30 orang tukang.
Sementara itu, Camat Kopang L. Sarkin, menyampaikan puji syukur kepada Allah SWT bahwa Bantuan Pemerintah Untuk Masyarakat (BPUM) dalam bentuk Car For Wash (CFW) dari Bank Dunia, dimana dari 139 Desa di Kabupaten Lombok Tengah wilayah kita Kec. Kopang terpilih 2 desa yaitu Desa Kopang Rembiga dan Desa Montong Gamang.
“Kita patut bersyukur kita diberikan kepercayaan oleh pemerintah, di pemerintah pusat banyak program-program namun saat ini kita di coba dengan biaya 300 juta. Jika dua desa ini bisa sukses maka kemungkinana program yang lain akan diberikan karena program-program pisik saat ini kita tidak mengetahui mengingat situasi Covid-19 saat ini” terangnya.
Ia menambahkan bahwa, program bantuan seperti inilah yang diinginkan oleh masyarakat. Tentunya kita juga perlu kerjasama, lebih-lebih saat pandemi covid-19 ini, sehingga program-program yang lain kedepan bisa tersalurkan ke masyarakat.