Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Kairo Laksanakan Parade Pemindahan Mumi Kuno
Parade Pemindahan Mumi, Museum Peradaban Mesir Mesir/Doc. Reuters

Kairo Laksanakan Parade Pemindahan Mumi Kuno



Berita BaruSebuah parade akbar digelar secara khusus di ibu kota Kairo pada Sabtu, 3 April 2020 untuk memindahkan sebanyak 22 mumi kuno kerajaan Mesir ke museum baru yang lebih megah.

Dilansir dari Reuters, mumi tersebut terdiri dari 18 raja dan 4 ratu yang sebagian besar berasal dari Kerajaan Baru, yang semula berada di Museum Mesir (Egyptian Museum) di Lapangan Tahrir Kairo Tengah ke Museum Nasional Peradaban Mesir (The National Museum of Egyptian Civilization) di Fustat yang lebih megah. Fustat adalah situs ibu kota Mesir di bawah Dinasti Umayyah setelah penaklukan Arab.

Menurut pihak berwenang dalam parade tersebut, acara itu dirancang untuk membangkitkan minat pada koleksi barang antik Mesir setelah pariwisata di negara itu hampir seluruhnya terhenti karena pembatasan akibat pandemi COVID-19.

Salah satu arkeolog Mesir Zahi Hawass mengatakan, dalam pemindahannya setiap mumi ditempatkan dalam kapsul khusus yang diisi dengan nitrogen untuk memastikan perlindungannya. Kapsul-kapsul itu juga dibawa dengan gerobak yang dirancang khusus untuk menopangnya dengan baik dan stabil.

“Kami memilih Museum Peradaban karena untuk pertama kalinya kami ingin menampilkan mumi secara beradab, berpendidikan, dan bukan untuk hiburan seperti di Museum Mesir,” kata Hawass, sebagaimana dikutip Berita Baru, Sabtu (3/4/21).

Sebelumnya para arkeolog telah menemukan mumi dalam dua kelompok di kompleks kuil kamar mayat Deir Al Bahari di Luxor dan di Lembah Para Raja di dekatnya sejak tahun 1871.

Mumi yang tertua adalah Seqenenre Tao, raja terakhir dari Dinasti ke-17, yang memerintah pada abad ke-16 SM dan diperkirakan mengalami kematian yang kejam. Parade tersebut juga menampilkan mumi Ramses II, Seti I, dan Ahmose-Nefertari.

“Dengan melakukannya seperti ini, dengan kemegahan dan keadaan yang luar biasa, mumi mendapatkan haknya,” kata Salima Ikram, seorang Egyptologist di American University di Kairo.

“Ini adalah raja-raja Mesir, ini adalah para fir’aun. Jadi, ini adalah cara untuk menunjukkan rasa hormat. “