Jokowi Imbau Peserta Pemilu 2024 Tak Memainkan Isu Sara
Berita Baru, Jakarta – Presiden Joko Widodo mengimbau semua kandidat yang akan bersaing pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang tidak memainkan isu SARA.
Apalagi, untuk pertama kalinya Indonesia akan menggelar secara serentak proses pemilu untuk mencari presiden dan wakil presiden, anggota legislatif, dan kepala daerah.
“Kepada kontestan, jangan membuat isu-isu politik yang tidak baik, terutama isu politik identitas yang mengedepankan SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan),” kata Presiden Jokowi, dalam apat Terbatas Persiapan Pemilu dan Pilkada Serentak 2024, yang disiarkan melalui Youtube Sekretariat Presiden, Minggu (10/4) kemarin.
Jokowi mengungkit pengalaman yang terjadi pada pelaksanaan pemilu sebelumnya, supaya dapat menjadi bahan evaluasi untuk penyelenggaraan Pemilu 2024.
Pada kesempatan ini, Presiden juga meminta jajaran menteri kabinet untuk memberikan edukasi politik secara masif kepada masyarakat, mengenai penyelenggaraan Pemilu 2024.
Hal ini menyangkut sosialisasi terhadap tahapan pelaksanaan pemilu, serta implikasi politik di balik kontestasi yang terjadi di antara para kandidat presiden, wakil presiden, anggota legislatif, hingga kepala daerah.
“Menjelang kontestasi politik, suhu menghangat itu biasa. Tetapi jangan sampai masyarakat terprovokasi oleh kepentingan politik yang tidak bermanfaat,” ucap Jokowi.
Presiden pun telah memastikan Pemilu 2024 akan berlangsung serentak sesuai tanggal yang ditetapkan sebelumnya, yaitu 14 Februari 2024 untuk pemungutan suara pemilihan presiden dan wakil presiden serta anggota legislatif, serta 27 November 2022 untuk pemilihan kepala daerah (Pilkada).