Irlandia Tidak Tertarik Mengikuti Jejak Finlandia dan Swedia untuk Bergabung NATO
Berita Baru, Internasional – Irlandia tidak tertarik untuk meninggalkan netralitasnya dan bergabung dengan NATO seperti Finlandia dan Swedia, kata Perdana Menteri Irlandia Leo Varadkar pada Kamis (3/8).
“Irlandia tidak akan pernah menjadi kekuatan militer yang signifikan, tidak akan pernah menjadi aset besar bagi NATO, jika kita pernah bergabung,” kata perdana menteri kepada media.
Seperti dilansir dari Sputnik News, Varadakar mengatakan bahwa peran Irlandia dalam setiap konflik, termasuk di Ukraina, terbatas hanya memasok peralatan yang tidak mematikan dan bantuan kemanusiaan.
Surat kabar itu mencatat bahwa kenetralan Irlandia didukung oleh jaraknya dari benua Eropa dan sejarah sebagai koloni Inggris. Terlepas dari kenetralan itu, Vardakar mengatakan bahwa mitra dari Uni Eropa menghargai kontribusi yang diberikan Irlandia dalam membantu Ukraina.
“Tidak ada negara di Eropa Barat, berdasarkan per kapita, yang menerima pengungsi Ukraina sebanyak kami,” kata perdana menteri.
Swedia, bersama dengan Finlandia, mengajukan permohonan NATO pada Mei 2022, beberapa bulan setelah Rusia meluncurkan operasi militernya di Ukraina. Finlandia menjadi anggota aliansi pada April 2023. Sementara permohonan Swedia masih menunggu ratifikasi oleh Hungaria dan Turki.