Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Iran: Kerja Sama dengan IAEA Tetap Menjadi Prinsip Penting



Berita Baru, Internasional – Pada Senin (20/2), Iran mengatakan bahwa kerja samanya dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) tetap menjadi “prinsip penting” dan meminta pengawas nuklir internasional untuk bertindak secara profesional terhadap kegiatan nuklir damai.

Iran berkomitmen pada Perjanjian Non-Proliferasi dan perjanjian pengamanan IAEA, kata kantor berita resmi IRNA mengutip Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Nasser Kanaani, dalam konferensi pers mingguan.

Seperti dilansir dari Xinhua News, sebagai imbalan atas kerja sama Iran dengan badan tersebut, Teheran berharap IAEA akan bertindak secara profesional menuju aktivitas nuklir damai dan tetap berkomitmen pada prinsip dan kerangka kerja untuk melakukan kerja sama profesional dan ahli, kata Kanaani.

Setiap penggunaan politis dari status profesional IAEA akan merusak reputasinya, tambahnya.

Mengenai dimulainya kembali pembicaraan nuklir, Kanaani mengatakan mereka harus melanjutkan dengan syarat bahwa sanksi keras dan sepihak yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat terhadap Iran dicabut dan semua pihak kembali bertanggung jawab pada perjanjian tersebut.

Komunikasi dan kerja sama antara Iran dan IAEA berlanjut, kata juru bicara itu, seraya menambahkan tidak ada hambatan politik bagi potensi kunjungan Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi ke Teheran.

Beralih ke laporan Bloomberg yang dirilis pada hari Minggu, yang mengutip dua diplomat senior yang mengklaim bahwa inspektur IAEA di Iran pekan lalu mendeteksi uranium yang diperkaya ke tingkat tepat di bawah yang diperlukan untuk senjata nuklir, kata Kanaani.

Pada hari Minggu, IRNA mengutip Juru Bicara Organisasi Energi Atom Iran (AEOI) Behrouz Kamalvandi yang mengatakan bahwa laporan Bloomberg adalah “distorsi fakta” dan bagian dari kampanye kotor.

Selama beberapa bulan terakhir, IAEA mengkritik Iran karena kurangnya kerjasama dengan badan tersebut. Pada 17 November 2022, Dewan Gubernur IAEA mengeluarkan resolusi yang diusulkan oleh Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Jerman yang meminta Iran untuk bekerja sama dengan penyelidik badan tersebut terkait dugaan jejak uranium di beberapa negara. Iran telah berulang kali menolak tuduhan tersebut.