Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Irak dan Yaman Ancam Seranga AS Jika Dukung Israrael dalam Konflik Gaza
(Foto: Tasnim News)

Irak dan Yaman Ancam Seranga AS Jika Dukung Israrael dalam Konflik Gaza



Berita Baru, Jakarta – Kelompok-kelompok bersenjata di Irak dan Yaman mengancam akan melancarkan serangan terhadap Amerika Serikat (AS) jika AS mendukung Israel dalam konflik di Jalur Gaza antara Israel dan Hamas Palestina. Ancaman ini mencuat setelah AS menyatakan niatnya untuk memberikan amunisi tambahan kepada Israel dan mengerahkan kapal induk USS Gerald R Ford ke kawasan Mediterania Timur.

Kataib Hizbullah, kelompok bersenjata di Irak yang memiliki hubungan erat dengan Iran, mengancam akan menyerang pangkalan AS dengan rudal, pesawat tak berawak, dan pasukan khusus jika AS ikut campur dalam konflik tersebut. Hadi Al-Amiri, seorang politisi Irak dan pemimpin Organisasi Badr yang merupakan sekutu Iran, juga mengungkapkan ancaman serupa.

Al-Amiri menyatakan, “Jika mereka ikut campur, kami akan ikut campur juga. Kami akan menganggap semua serangan ke Amerika sah.” seperti dikutip dari Reuters, Kamis (12/10/2023).

Kelompok-kelompok seperti Kataib Hizbullah tergabung dalam Pasukan Mobilisasi Populer Irak (PMF), sebuah organisasi paramiliter Irak yang memiliki dukungan Iran. PMF telah menyuarakan dukungan kuat untuk faksi-faksi Palestina yang melawan Israel.

AS telah memiliki sekitar 2.500 tentara di Irak dan 900 tentara di Suriah. Mereka bertugas membantu pasukan lokal melawan ISIS. Selama beberapa tahun terakhir, milisi di Irak pernah menyerang pasukan AS dan kedutaan AS di Baghdad, meskipun serangan tersebut mereda setelah kesepakatan gencatan senjata.

Di Yaman, milisi Gerakan Houthi mengancam akan merespons intervensi AS di Gaza dengan menggunakan drone, rudal, dan senjata lainnya. Gerakan Houthi Yaman siap bekerja sama dengan faksi-faksi lain dalam “Poros Perlawanan” yang juga mencakup faksi-faksi Muslim Syiah yang memiliki hubungan dengan Iran, seperti di Irak dan Hizbullah Lebanon.

Ancaman dari kelompok-kelompok ini muncul seiring dengan peningkatan ketegangan di kawasan tersebut akibat konflik di Jalur Gaza. AS telah mulai mengirim amunisi dan peralatan militer ke Israel, yang memicu kekhawatiran akan eskalasi lebih lanjut dalam konflik tersebut.