Invasi Rusia, Sedikitnya 40 Orang Tewas dan Beberapa Lusin Terluka di Ukraina
Berita Baru, Kiev – Sedikitnya 40 orang tewas dan beberapa lusin terluka di Ukraina akibat invasi Rusia, kata Oleksiy Arestovich, penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Kamis (24/2).
Sebelumnya, seorang anak laki-laki tewas di wilayah Kharkiv, Ukraina timur, setelah penembakan menghantam sebuah gedung apartemen, kata layanan darurat pada Kamis, menurut laporan Reuters.
Pasukan Rusia menembakkan rudal ke beberapa kota di Ukraina dan mendaratkan pasukan di pantainya pada Kamis, kata para pejabat dan media, setelah Presiden Vladimir Putin mengesahkan apa yang disebutnya operasi militer khusus di timur.
Serangan-serangan hari Kamis itu menyusul ketegangan yang meningkat selama berminggu-minggu di kawasan perbatasan Ukraina.
Dalam pidato berapi-api selama satu jam pada hari Senin (21/2), Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan bahwa dia mengakui kemerdekaan dua daerah separatis yang didukung Rusia di wilayah Donbas Ukraina timur: Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk yang memproklamirkan diri.
Rusia menyalahkan Ukraina karena memicu krisis dan menegaskan kembali tuntutannya kepada NATO bahwa Ukraina berjanji untuk tidak pernah bergabung dengan aliansi pertahanan transatlantik.
Rudal Rusia menghujani kota-kota Ukraina dan Ukraina melaporkan barisan pasukan mengalir melintasi perbatasannya ke wilayah timur Chernihiv, Kharkiv dan Luhansk. Pasukan Rusia juga mendarat melalui laut di kota pelabuhan Odessa dan Mariupol di selatan.
Ledakan terdengar sebelum fajar di ibukota Kyiv, sebuah kota berpenduduk 3 juta orang. Tembakan terdengar, sirene meraung, dan jalan raya keluar kota tersendat oleh lalu lintas saat penduduk melarikan diri.
Asap hitam membumbung di atas markas intelijen militer Ukraina setelah ledakan di Kyiv menjelang tengah hari.
Serangan itu menyusul berminggu-minggu upaya diplomatik yang sia-sia oleh para pemimpin Barat untuk mencegah perang dan menyadari ketakutan terburuk mereka tentang ambisi Presiden Rusia Vladimir Putin.
“Rusia secara berbahaya menyerang negara kami di pagi hari, seperti yang dilakukan Nazi Jerman di tahun-tahun Perang Dunia II,” cuit Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy.
“Sampai hari ini, negara kita berada di sisi yang berbeda dari sejarah dunia. Rusia telah memulai jalan kejahatan, tetapi Ukraina membela dirinya sendiri & tidak akan melepaskan kebebasannya tidak peduli apa yang dipikirkan Moskow,” imbuhnya.
Dia meminta warga Ukraina untuk membela negara di jalan-jalan kotanya, dan mengatakan senjata akan diberikan kepada siapa pun yang siap berperang. Dia juga mendesak Rusia untuk turun ke jalan untuk memprotes tindakan pemerintah mereka.