Inovasi Baru! Program Rehabilitasi Robotik Efisien Tangani Pasien Stroke

Berita Baru, Inovasi – Sebuah inovasi baru dalam rehabilitasi pasien stroke diterapkan oleh Rumah Sakit Swasta Eden Cooroy yang terletak di Sunshine Coast, sebuah kawasan di barat daya Queensland.

Program rehabilitasi  robotik ini dianggap menjadi pembuka era baru dalam dunia rehabilitasi yang mana menggunakan rangkaian mesin game dan virtual reality untuk perawatan pasien mereka.

Dilansir dari ABC News, para dokter dan pasien stroke di rumah sakit tersebut mengatakan program “rehabilitasi robotika” yang komprehensif memberikan hasil positif pada pasien yang tidak menemukan perembangan dengan terapi tradisional yang dijalani selama bertahun-tahun.

Gerard Fitzgerald dari Maroochydore adalah salah pasien berusia 72 tahun yang menderita stroke empat tahun lalu dan, meski bertahun-tahun menjalani rehabilitasi tradisional dan latihan harian, pemulihannya tetap tidak menemukan dampak yang besar.

Menurutnya yang kini tengah mengikuti program rehabilitasi robotika yang dikembangkan Austria tersebut menghasilkan manfaat yang belum pernah ia rasakan selama menjalani terapi sebelumnya.

“Saya terkesan sejauh ini, ini memberi saya tanggapan yang belum pernah saya dapatkan sebelumnya,” kata Fitzgerald.

Rumah sakit Cooroy merintis teknologi inovatif berupa rehabilitasi robotika terintegrasi setelah memasang empat mesin canggih beberapa bulan lalu.

Terapi robotika ini dilakukan dengan menempatkan pasien duduk di layar sentuh besar yang dikendalikan, berdiri di atas bantalan sensor untuk aktivitas ekstremitas bawah, atau menggunakan kontrol genggam untuk melakukan manuver melalui permainan guna meningkatkan gerakan ekstremitas atas.

Latihan ini juga membantu rehabilitasi intelektual, karena menargetkan neuroplastisitas otak untuk meningkatkan hasil kognitif.

Manajer  Serikat Kesehatan John Turnbull mengatakan mesin robotika dapat membantu banyak pasien, termasuk mereka yang menderita stroke, hingga mereka yang menderita kelumpuhan otak, penyakit Parkinson, dan sklerosis ganda.

“Anda melihat dalam kehidupan nyata bahwa anggota tubuh Anda tidak dapat berbuat banyak, tetapi [ketika] Anda menerapkannya pada realitas virtual yang berbeda, Anda dapat melihatnya melakukan lebih banyak,” kata Turnbull, dilansir Berita Baru, Sabtu (26/12/20).

Turnbull mengatakan salah satu mesin bahkan dapat memanipulasi tangan pasien, sampai mereka dapat melakukan latihan sendiri.

“Begitu pasien bisa mulai menggunakan tangan itu, meski hanya sedikit, mesin bisa mundur dan membiarkan Anda mulai melakukan sisa gerakan,” katanya.

Seorang pasien lainnya Paraplegic Sydney MacRae mulai menggunakan teknologi tersebut dalam pemulihannya dari operasi rekonstruksi bahu.

Dia mengatakan metode ini berbeda dari jenis rehabilitasi lain yang pernah dia lakukan sebelumnya dimana rehabilitasi ini juga menggunakan kapabilitas mental dan fisik pasien.

“Mereka (mental dan fisik) bekerja sama satu sama lain untuk mendapatkan manfaat darinya. Saya merasa itu cukup menakjubkan sebenarnya.

“Saya harus belajar menggunakan otot-otot saya di bahu saya secara berbeda dari yang saya lakukan sebelumnya dan di sinilah peralatan ini akan membuat perbedaan besar.”