Ini Sosok Mahluk Paling Tangguh di Muka Bumi
Beritabaru , India – Banyak yang mengira, mahluk hidup tertangguh dan terkuat di dunia ialah mahluk yang bertubuh besar maupun jenis mahluk pemangsa, seperti Hewan Gajah dan Harimau atau Singa. Namun siapa sangka, hasil penelitian telah menemukan sosok mahluk yang jauh lebih tangguh daripada mahluk di atas. Mahluk ini mampu tetap hidup di dalam lingkungan yang ekstrim dan berbahaya, dimana mahluk lain tidak dapat bertahan.
Dilansir dari Dailymail.co.uk, mahluk ini adalah Tardigrada atau biasa disebut sebagai “babi lumut” atau “beruang air”. Hewan ini termasuk hewan mikroskopik yang hidup di dalam air dan mampu bertahan meskipun suhu sekitar mencapai 150°C, maupun pada suhu yang sangat dingin.
Mahluk ini juga mampu selamat dari radiasi UV yang berbahaya dengan membuat dirinya bersinar menyerap radiasi, hingga mampu bertahan pada tekanan yang sangat tinggi hingga lebih dari 6 kali tekanan palung Mariana terdalam.
Bahkan penelitian tahun lalu menemukan bahwa hewan kecil ini mampu selamat dari radiasi setara radiasi nuklir selama 25 jam di lokasi zona berbahaya Chernobyl.
Para peneiti di India juga melaporkan hasil temuan mereka mengenai golongan genus yang baru ini dijuluki “Paramacrobiotus”. Mereka ini juga dapat tahan terhadap paparan radiasi sinar UV yang mematikan.
“Golongan mahluk seperti ini melakukan hal tersebut dengan cara menghasilan lapisan pertahanan transparan yang menyerap radiasi UV yang berbahaya dan memantulkannya kembali dalam bentuk cahaya biru yang tidak berbahaya” tulis peneliti kimia Harikumar Suma dalam penelitian tersebut
Tardigrada yang diteliti ini ditemukan peneliti dari sampel lumut yang tumbuh di dinding semen di wilayah perumahan mereka di Bengaluru.
Peneliti tampak takjub saat memaparkan golongan Paramacrobiotus ini dengan radiasi UV selama 15 menit karena spesies tersebut masih hidup dan bersinar biru–di mana seharusnya sinar UV tersebut dapat membunuh spesies mikro lainnya.
Para peneliti juga mencoba mengaplikasikan “pelindung UV” tersebut kepada spesies cacing gelang. Pelindung tersebut didapat dari ekstrak pijaran caenorhabditis elegans pada tubuh Paramacrobiotus (Tardigrada).
Dan ternyata pelindung tersebut dinilai cukup ampuh melindungi cacing gelang terhadap radiasi cahaya UV yang seharusnya dapat membunuh cacing tersebut. Cacing tersebut tetap hidup dalam beberapa hari dalam dosis tinggi sinar UV.
Riset ini menambahkan penelitian sebelumnya dimana ternyata zat yang diproduksi oleh Tardigrada memiliki potensi untuk melindungi organisme lainnya dari kondisi yang ekstrim dan berbahaya.
Ahli dari Polandia, dari universitas Adam Mickiewicz menambahkan, namun tim belum bisa mengidentifikasi bahwa apakah betul zat tersebut yang benar-benar melindungi mahluk tersebut dari radiasi UV, atau apakah perlindungan berasal dari pelindung protein bukan dari zat yang dihasilkan.
Namun pada intinya, alasan dari ketangguhan spesies Tartagrida ini sudah dapat dipahami peneliti dan menjadi dasar untuk pengembangan riset selanjutnya.