Indonesia Desak Komunitas Internasional Ambil Langkah Terkait Pengusiran dan Kekerasan di Palestina
Berita Baru, Jakarta – Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu RI) mengutuk keras pengusiran paksa enam warga Palestina dari lingkungan Syekh Jarrah, Yerusalem Timur.
Tidak hanya itu, Kemlu RI juga mengecam tindakan kekerasan terhadap warga sipil Palestina di kompleks Masjid Al-Aqsa yang mengakibatkan ratusan korban luka-luka sehingga melukai perasaan umat Muslim dunia.
Menurut Kemlu, pengusiran paksa dan penggunaan kekerasan yang terjadi bertentangan dengan berbagai resolusi Dewan Keamanan PBB, Hukum Humaniter Internasional, khususnya Konvensi Jenewa IV tahun 1949. Selain itu juga berpotensi meningkatkan ketegangan dan ketidakstabilan di kawasan.
“Kami mendesak komunitas internasional untuk mengambil langkah konkret untuk menghentikan penggusuran paksa warga Palestina dan penggunaan kekerasan terhadap warga sipil,” tulis Menlu RI dalam aku Twitternya, Sabtu (8/5).
https://twitter.com/Kemlu_RI/status/1391068218861621253?s=20
Dilansir dari Antara, sebelumnya dilaporkan bentrokan meletus antara pengunjuk rasa Palestina dan polisi Israel di luar Kota Tua Yerusalem pada Sabtu (8/5), ketika puluhan ribu jamaah Muslim bersembahyang pada malam suci Islam Lailatul Qadar.
Sedikitnya 80 orang terluka, termasuk anak di bawah umur dan satu tahun, dan 14 orang dibawa ke rumah sakit, menurut Bulan Sabit Merah Palestina. Sementara polisi Israel mengatakan satu petugas terluka.
Ketegangan meningkat di kota itu sepanjang bulan suci Ramadhan, di tengah meningkatnya kemarahan atas potensi pengusiran warga Palestina dari rumah-rumah mereka di Yerusalem—tanah yang diklaim oleh pemukim Yahudi.
Di Jalur Gaza Palestina, ratusan pengunjuk rasa berkumpul di sepanjang perbatasan dengan Israel. Militer Israel mengatakan massa melemparkan ban dan petasan yang terbakar ke arah pasukan.
Militan Gaza menembakkan setidaknya satu roket ke Israel yang mendarat di daerah terbuka, kata militer.
Israel mengatakan pihaknya meningkatkan pasukan keamanan pada untuk mengantisipasi konfrontasi lebih lanjut di Yerusalem, Tepi Barat yang diduduki dan Gaza setelah bentrokan sengit meletus malam sebelumnya di Masjid Al-Aqsa.
Selain itu, bentrokan meletus setiap malam di Sheikh Jarrah Yerusalem Timur, lingkungan tempat banyak keluarga Palestina menghadapi pengusiran dalam kasus hukum yang sudah berjalan lama. (MKR)