India: Dampak Pembatasan Harga pada Minyak Rusia Tidak Jelas
Berita Baru, Internasional – Negara-negara G7 telah menyepakati batas harga untuk minyak mentah Rusia sebesar $60 per barel. Uni Eropa dan Australia, mulai memebrlakukan batasan harga tersebut pada 5 Desember. Tetapi New Delhi mengisyaratkan bahwa pihaknya akan terus membeli minyak dari Rusia, yang telah menjadi salah satu pemasok terbesar.
India akan terus mengikuti “kebijakan yang masuk akal” yang memprioritaskan kepentingan rakyat India, kata Menteri Luar Negeri Subrahmanyam Jaishankar pada Rabu (7/12) .
Saat berbicara di parlemen, Jaishankar menggarisbawahi bahwa keterjangkauan dan ketersediaan minyak mentah paling penting bagi pemerintah India.
“Dampak dari ini (batasan harga pada minyak Rusia) tidak begitu jelas bagi kami. Kekhawatiran kami sebenarnya adalah apa yang akan dilakukannya terhadap stabilitas dan keterjangkauan pasar energi. Itu menjadi perhatian kami,” kata Jaishankar saat menjawab pertanyaan tentang pendekatan India terhadap batasan harga.
Seperti dilansir dari Sputnik News, batas harga tersebut akan ditinjau setiap dua bulan untuk tetap pada 5 persen di bawah tolok ukur International Energy Agency (IEA).
Pembatasan harga diterapkan untuk mengekang pendapatan minyak Rusia, yang diyakini Barat mendanai operasi militer khusus Moskow di Ukraina. Analis, bagaimanapun, percaya batas harga terutama akan mendistorsi pasar minyak, mengancam keamanan energi selatan global.
Sementara itu, Rusia telah mengkritik batas harga sebagai upaya untuk memanipulasi prinsip dasar pasar bebas, sambil mengklarifikasi bahwa Rusia hanya akan menjual minyak dan produk minyak ke negara-negara yang akan bekerja dengannya sesuai dengan kondisi pasar.
Mempertahankan lonjakan besar-besaran dalam impor minyak dari Rusia, diplomat top India menyatakan bahwa perusahaan minyak membeli minyak dari negara yang menawarkan kesepakatan terbaik kepada mereka.
“Jika besok pasar memberi kami pilihan yang lebih kompetitif. Sekali lagi, harap mengerti. Bukan hanya kita membeli minyak dari satu negara. Kami membeli minyak dari berbagai sumber, tetapi merupakan kebijakan yang masuk akal untuk pergi ke mana kami mendapatkan kesepakatan terbaik untuk kepentingan rakyat India dan itulah yang kami coba lakukan,” menteri India menekankan.
Pada bulan Oktober dan November, Rusia menggantikan Irak sebagai pemasok minyak utama India. India merupakan konsumen minyak terbesar ketiga di dunia, membeli 21 persen dari total impornya dari Rusia bulan lalu.