India: 9 Orang Tewas dalam Protes Tolak UU Pertanian Baru
Berita Baru, Internasional – Sembilan orang tewas akibat bentrokan dalam aksi penolakan undang-undang pertanian di negara bagian Uttar Pradesh, India utara.
Pada hari Minggu (3/10), ratusan petani menggelar demonstrasi di distrik Lakhimpur Kheri, di mana menteri dalam negeri Ajay Mishra, dan wakil kepala menteri negara bagian, Keshav Prasad Maurya melakukan kunjungan.
Beberapa laporan menyebut bahwa empat petani, tiga anggota partai BJP, seorang pengemudi dan seorang jurnalis tewas dalam bentrokan.
Seperti dilansir dari The Guardian, petani yang berada di tempat kejadian menuduh bahwa putra Mishra berada di dalam mobil konvoi yang menabrak empat pengunjuk rasa hingga tewas.
Mishra membantah klaim tersebut dan mengatakan putranya tidak hadir dalam insiden tersebut. Dia mengatakan, mobil yang dikendarai oleh sopirnya kehilangan kendali dan menabrak para petani setelah mereka melemparkan batu ke kendaraan itu dan menyerangnya dengan tongkat dan pedang. Putranya, Ashish Mishra, juga membantah hadir di tempat kejadian.
Ajay Mishra mengatakan kepada media lokal bahwa para pengunjuk rasa telah membunuh tiga anggota partai Bharatiya Janata (BJP) – partai yang berkuasa di tingkat nasional dan di Uttar Pradesh – dan satu pengemudi.
Pada hari Senin, seorang jurnalis yang terjebak dalam kerumunan konvoi juga meninggal karena luka-luka, sehingga jumlah korban tewas menjadi sembilan.
Polisi telah mendaftarkan pengaduan pidana terhadap 14 orang, termasuk putra menteri, sehubungan dengan kematian empat petani. Sementara BJP juga mengajukan tuntutan pidana terhadap para petani yang memprotes kematian anggotanya dan pengemudi mobil.
Ratusan petani ini menolak serangkaian undang-undang pertanian baru yang disebut akan menghancurkan mata pencaharian mereka. Mereka berkumpul dan membangun barikade untuk memblokade kunjungan Mishra yang mengabaikan protes para petani.
Di daerah Lakhimpur Keri ketegangan terus meningkat hingga Senin (4/10), layanan internet seluler ditutup karena para petani kembali menggelar aksi protesnya. Pemimpin partai Kongres, Priyanka Gandhi, yang mencoba mengunjungi daerah itu, ditahan polisi.
Kepala Menteri Uttar Pradesh, Yogi Adityanath, menggambarkan insiden itu sebagai “kemalangan”. “Pemerintah akan memastikan bahwa masalah ini diselidiki secara menyeluruh dan keterlibatan elemen antisosial terungkap. Kami akan mengambil tindakan tegas terhadap mereka yang terlibat,” katanya dalam tweet.
Insiden itu terjadi hanya beberapa hari setelah para petani memperingati tahun pertama pengesahan undang-undang pertanian baru, yang disebut sebagai “hukum hitam”, yang menurut para petani akan menghancurkan mata pencaharian mereka dan membiarkan mereka berada di bawah kekuasaan korporasi besar.
Sejak November, puluhan ribu petani melakukan aksi dengan berkemah di perbatasan ibu kota India, Delhi, menuntut agar undang-undang tersebut dicabut, salah satu tantangan terbesar bagi pemerintah BJP, yang dipimpin oleh perdana menteri, Narendra Modi.