Imunisasi Covid-19 Massal Ditargetkan Dilakukan Awal 2021
Berita Baru, Jakarta – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menargetkan imunisasi massal Covid-19 bisa dilakukan awal 2021. Dalam proses menunggu vaksin siap, Erick mengatakan pemerintah akan tetap menjaga masyarakat supaya tetap sehat dan produktif.
Upaya tersebut menurutnya, dengan menggelontorkan bantuan ke masyarakat termiskin, mikro dan UMKM. Bantuan tersebut diberikan dengan menggelontorkan bantuan sosial dan kredit kepada mereka.
Sebagaimana diketahui, pemerintah melalui Program Pemulihan Ekonomi Nasional menggelontorkan anggaran sebesar Rp695,2 triliun.
Anggaran tersebut digelontorkan untuk bansos masyarakat kurang mampu sebesar Rp203,9 triliun, UMKM sebesar Rp123,46 triliun, insentif usaha Rp120,61 triliun, kementerian/lembaga atau pemerintah daerah Rp106,11 triliun, kesehatan Rp87,55 triliun, dan pembiayaan koperasi Rp53,55 triliun.
Erick berarap bantuan tersebut menjaga daya beli masyarakat di tengah tekanan corona.
“Setelah ini berjalan tetap kami menggerakkan stimulus ekonomi dan penemuan vaksin yang nantinya diharapkan awal tahun depan imunisasi massal,” katanya dalam sebuah diskusi yang dilakukan di Jakarta, Sabtu (15/8).
Sebagai informasi, pemerintah saat ini memang tengah melakukan uji klinis vaksin corona tahap III. Uji coba dilakukan dilakukan terhadap 1.620 daftar relawan.
Erick mengatakan jika uji klinis sesuai dengan harapan, maka pemerintah akan segera melakukan imunisasi massal corona.
Presiden Jokowi menyaksikan secara langsung pelaksanaan penyuntikan perdana imunisasi untuk 1.620 relawan dalam rangka uji klinis vaksin Covid-19 di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Selasa (11/8).
”Kita berharap uji klinis yang ketiga ini nantinya insyaallah akan diselesaikan dalam 6 bulan ini. Dan kita harapkan nanti di bulan, kalau di bulan Januari kita sudah bisa memproduksi dan sekaligus juga kalau produksinya sudah siap langsung diberikan vaksinasinya kepada seluruh masyarakat di tanah air,” tutur Presiden dalam keterangan persnya.
Menruutnya produksi untuk vaksin juga dilakukan sendiri oleh Biofarma yang pada bulan Agustus ini bisa memproduksi kurang lebih 100 juta vaksin.
“Tetapi nantinya di akhir tahun 2020, di bulan Desember sudah meningkat menjadi 250 juta vaksin. Artinya vaksin inilah nanti yang akan digunakan untuk vaksinasi di tanah air,” jelasnya.